maduraindepth.com – Pada bulan Sya’ban mayoritas lembaga pendidikan Islam di Madura menggelar acara haflatul imtihan, termasuk di Kabupaten Sampang. Kegiatan akhir sanah itu biasanya menampilkan kreasi seni santri, baik berupa zafin, gambus atau gerakan semacam tarian lainnya.
Sebab itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sampang Moh. Ersat mengimbau pimpinan lembaga agar memperhatikan kreasi yang akan ditampilkan dalam acaranya. Himbauan itu tertuang dalam surat edaran nomor B-265/KK.13.12/3/PP.00.7/03/2022, tertanggal 18 Maret 2022.
Melalui surat edaran itu, Moh. Ersat meminta lembaga pendidikan Islam, baik madrasah diniyah, takmiliyah, TPQ maupun pondok pesantren agar menampilkan sesuatu yang bernuansa Islami. “Karena ada daerah di luar Sampang yang joget-joget kurang baik,” ujarnya kepada maduraindepth.com, dikonfirmasi, Senin (21/3).
Pihaknya mewanti-wanti agar penampilan yang ditampilkan lembaga pendidikan Islam di Kabupaten Sampang tidak membuat masyarakat resah. “SE ini hanya himbauan, jika semua lembaga Islam di Sampang tidak ada yang seperti itu, iya Alhamdulillah kita syukuri,” imbuhnya.
Kendati demikian, jika ada lembaga di bawah Kemenag Sampang yang menampilkan penampilan yang tidak Islami dan membuat masyarakat resah, pihaknya akan melakukan pendekatan persuasif agar tidak terulang kembali. “Jika ada yang seperti itu kami ajak bicara dulu,” ungkapnya.
Kata Moh. Ersat, terkadang usai acara haflatul imtiham selesai, diluar acara tersebut ada santri atau siswa yang melakukan joget-joget sendiri. “Kadang-kadang terjadi seperti itu. Makanya kami minta seluruh pengasuh, pengurus untuk mengontrol dari awal hingga akhir kegiatan,” tegasnya.
Apalagi di era kemajuan teknologi informasi saat ini, kegiatan-kegiatan bisa cepat langsung viral di jagad maya. Karenanya, Kemenag Sampang mengingatkan agar para pimpinan lembaga tetap waspada dan berhati-hati.
“Masyarakat jika melihat tampilan itu tidak mau tahu, apakah di lokasinya ada pengasuh atau pengurus atau ustadz, yang jelas kalau seperti itu dianggap tidak baik, apalagi mau menjelang Ramadhan,” terangnya.
Ia pun berharap, semua pihak bisa menjaga jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Karena kesakralan dari kegiatan keagamaan harus benar-benar dijaga.
“Demi kepentingan bersama agar Sampang tetap kondusif,” pungkasnya.
Di sisi lain, pihaknya mengingatkan agar kegiatan haflatul imtihan tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes) Covid-19. (Alim/MH)