maduraindepth.com – Audiensi yang digelar sejumlah mahasiswa dari Forum Mahasiswa Sampang (FORMASA) kandas lantaran Bupati Slamet Junaidi tidak menemui, Senin (31/1). Padahal sebelumnya surat permohonan audiensi tertanggal 27 Januari 2022 itu sudah dilayangkan kepada orang nomor satu di Kota Bahari tersebut.
Ketua FORMASA Arifin mengatakan, berdasarkan informasi dari Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Anang Junaidi bupati tidak bisa menemuinya kerena sedang sakit.
Usut punya usut, sambung Arifin, rupanya Slamet Junaidi sedang melaunching program sahabat UMKM yang digagas oleh Bank Sampang. Ironisnya, launching tersebut dilaksanakan pada Senin, 31 Januari 2022, di halaman kantor dinas pemerintah daerah setempat.
“Kami sangat kecewa karena tidak ditemui bupati, padahal surat audiensi sudah dijadwalkan pada hari ini,” ujarnya pada maduraindepth.com, Senin (31/1).
Ia menjelaskan, tujuan audiensi untuk bertukar pandangan untuk membangun Sampang kedepan. Pihaknya hanya ingin menyampaikan beberapa catatan penting yang harus dibahas dan dievaluasi guna menemukan solusi yang tepat.
“Itu bukan tanpa dasar, sejak dilantiknya Bupati Sampang sejak 2019, terhitung sudah 3 tahun kepemimpinannya banyak yang tidak tercapai dalam visi misinya,” ucapnya.
Arifin menyampaikan, FORMASA hanya menyoroti Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Sampang yang belum maksimal seperti dalam sektor pendidikan. Kemudian kurangnya lapangan kerja hingga perekonomian yang dianggap lemah.
“Persoalan itu menunjukkan ketidakmampuan Bupati Sampang dalam mengatasi persoalan-persoalan di Kota Bahari,” tegasnya.
Sebab itu, meski tidak ditemui pihaknya mengancam akan melayangkan surat kembali untuk aksi turun jalan. “Kami datang secara baik-baik, ingin bicara langsung untuk kemajuan Sampang tapi tidak ditemui,” terangnya.
Di sisi lain, Koordinator SDM FORMASA Farman Zaki juga menganggap bahwa visi dan misi Slamet Junaidi – Abdullah Hidayat dalam memimpin Sampang hingga 2024 mendatang hanya sekadar formalitas.
“Misi itu hanya formalitas saja di depan publik, nyatanya hingga saat ini belum juga terealisasi,” pungkasnya. (Alim/MH)