maduraindepth.com – Gelaran Sumenep Batik Festival 2025 kembali menyedot perhatian publik. Festival tahunan yang telah berlangsung sejak 2017 ini menghadirkan kolaborasi desainer, model, dan koreografer nasional bersama pelaku lokal dengan tema “Arutala”.
Penanggung jawab acara, dr. Novi Sri Wahyuni, menyebut tahun ini terasa istimewa dengan hadirnya sejumlah guest star. Di antaranya Runner Up III Putri Indonesia Jawa Timur 2025, Dinda Zoraya, koreografer nasional Panda Agung Soedir Putra dari Color Modeling Malang, serta desainer Eko Purwanto dari Jember.
“Semua busana yang tampil berbahan batik asli Sumenep, hasil karya UMKM Pekandangan. Peserta diberi kebebasan untuk berkreasi dengan bahan tersebut,” jelas dr. Novi, Minggu (31/8/2025).
Sejak pagi, festival telah dipadati pengunjung. Sebanyak 65 peserta dari Surabaya, Malang, Jember, Bondowoso, serta empat kabupaten di Madura mengikuti kompetisi fashion. Malam harinya, acara berlanjut dengan Grand Show yang menampilkan kolaborasi desainer nasional dan lokal.
Desainer tamu Eko Purwanto menghadirkan busana bernuansa glamor dengan sentuhan pesta. “Kami padukan detail aksesori agar busana terlihat mewah layaknya gala. Desainer Sumenep juga tampil kreatif dan relevan dengan tren mode,” ujarnya.
Sementara itu, koreografer Agung Soedir Putra menggarap konsep show parade yang menampilkan delapan desain dari desainer tamu dan lokal. Ia menilai format tersebut sejalan dengan semangat festival untuk mengangkat batik Sumenep sekaligus memberi ruang bagi UMKM.
“Show parade memberi inspirasi lewat kolaborasi berbagai desainer dengan batik lokal. Ini sangat bagus untuk peningkatan UMKM,” ungkapnya.
Runner Up III Putri Indonesia Jatim 2025, Dinda Zoraya, juga tampil memeriahkan panggung. Ia mengaku senang mengenakan busana kontemporer batik Madura. “Karya desainer lokal menunjukkan ciri khas batik yang terus berinovasi. Potensi model di Sumenep juga luar biasa, mereka percaya diri dan berani tampil,” tuturnya.
Festival ini tidak hanya menampilkan karya mode, tetapi juga menjadi ruang apresiasi bagi generasi muda dan perajin lokal untuk terus mengembangkan batik Sumenep sebagai identitas sekaligus warisan budaya. (Rif/*)














