Fakta Dibalik Dugaan Bayi Tertukar di Sumenep

Bayi Tertukar Sumenep
Polres Sumenep mengungkap kasus dugaan bayi tertukar di Mapolres Sumenep, Senin (8/2).

maduraindepth.com – Kasus dugaan bayi tertukar di Sumenep mengungkap fakta baru. Hasil tes deoxyribo nucleic acid (DNA) antara kedua orang tua dan bayi diketahui identik. Sebelumnya, kasus dugaan bayi tertukar menggelinding setelah Subroto, 31, melaporkan kejadian itu ke Polres Sumenep, Kamis 19 November 2020 lalu.

Pria tersebut merupakan suami dari Norma Ningsih, 31, warga asal Desa Nyabakan, Kecamatan Batang-Batang, Sumenep. Pasangan suami istri tersebut menduga bayi yang dilahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Moh. Anwar Sumenep pada Jumat 13 November 2020 itu tertukar.

banner auto

Alasannya, karena ada kejanggalan pada fisik sang bayi. Kejanggalan itu berupa perbedaan rambut bayi sesaat setelah melahirkan dan ketika akan diberi air susu ibu (ASI) pada 15 November 2020. Subroto menyebut, rambut bayi tiba-tiba lebat. Padahal setelah persalinan, rambut sang bayi tidak demikian.

Bahkan, dia sempat mengabadikan momen kelahiran anaknya dalam bentuk foto dan video. Dia dan istrinya mengaku kaget dan meyakini jika bayi perempuan yang diberikan oleh petugas rumah sakit bukan anaknya.

“Bayi kami tidak ada rambutnya. Saat diberi ASI untuk kedua kalinya pas ada rambutnya. Jadi firasat kami sebagai orang tua yakin jika itu bukan anak kami,” terangnya, Rabu (2/12/2020).

Dugaan itu kemudian dilanjutkan dalam bentuk laporan ke Polres Sumenep bernomor LP-B/267/ XI/1RES .24.2020/Reskrim SPKT Sumenep tanggal 19 Desember 2020. Subroto bersikukuh jika bayinya tertukar.

Baca juga:  Rapat Paripurna, DPRD Rekomendasikan 10 Catatan untuk OPD Sampang

Keyakinan itu menguat sebab setelah lahir Subroto langsung mengumandangkan adzan kepada anaknya disaksikan sang istri dan anggota keluarga lainnya. Berdasarkan pengakuan Subroto, saat itu kepala si bayi terlihat gundul.

Namun tiga hari kemudian, rambut bayi sudah lebat. Ditambah, sang istri merasa bayi yang digendong pada saat pemberian ASI kedua kalinya berbeda. Oleh karena itu, Subroto memilih melaporkan dugaan tersebut ke Polres Sumenep.

Hasil Tes DNA Bayi dan Kedua Orang Tuanya Identik
Bayi Tertukar
Bayi yang diduga tertukar diserahkan kepada kedua orang tuanya di RSUD Moh. Anwar Sumenep, Senin (8/2).

Berdasarkan ungkap kasus dari Polres Sumenep, polisi membeberkan dari hasil tes DNA terhadap bayi dengan pasutri tersebut, Senin (8/2). “Hasil tes DNA bayi itu identik dengan kedua orang tuanya,” papar Kapolres Sumenep AKBP Darman.

Pengambilan sampel darah dan bucal swab terhadap dugaan bayi tertukar itu dilakukan Kaur Doksik pada Subbiddokpol Biddokkes Polda Jatim di Poliklinik Bhayangkara Polres Sumenep, Selasa 1 Desember 2020. Hasil tes DNA dari RS Bhayangkara Polda Jatim kemudian keluar tiga hari lalu. Tepatnya Jumat (5/2) sekitar pukul 10.00.

“Kesimpulannya, hasil tes DNA bayi tersebut identik. Bayi sudah diserahkan kepada kedua orang tuanya,” jelas Darman kepada awak media saat konferensi pers di Mapolres Sumenep. (BAD)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto