maduraindepth.com – Dua kali menjadi mitra dalam pelaksanaan Festival Pesisir, Dewan Kesenian Sumenep (DKS) terus berkomitmen dalam mengembangkan kesenian daerah. Hal ini terlihat dari konten-konten yang ditampilkan dalam pagelaran Festival Pesisir 2 dan 3.
Dalam gelaran Festival Pesisir 3, DKS menampilkan berbagai kesenian. Mulai dari seni tradisional seperti saronen, tong-tong dan tari, hingga seni musik etnik, dramatikalisasi puisi dan seni modern laiinnya.
“Sesuai dengan cita-cita HCML bahwa salah satu tujuan dilaskanakannya Festival Pesisir adalah menghidupkan kesenian daerah. Karena itu kami mengemas kesian itu menjadi pertunjukan dalam kegiatan ini,” ungkap Ketua DKS Turmedzi Jaka, Sabtu (07/12).
Sebelumnya, DKS juga terlibat dalam Festival Pesisir 2 yang dilaksanakan di Pulau Giliyang. Dalam kegiatan tersebut, DKS juga menampilkan berbagai pertunjukan seni yang menarik.
“Komitmen untuk terus melestarikan kesenian Madura, khususnya Sumenep akan terus kami jaga. Sebab selain HCML, Bupati Sumenep juga menginstruksikan agar gelaran Festival Pesisir ini menjadi salah satu wadah pelestarian seni dan budaya,” tuturnya.
Dia berencana, dalam gelaran Festival Pesisir selanjutnya, pihaknya akan lebih banyak melibatkan pegiat seni di Lokasi tempat terselenggaranya kegiatan. Menurutnya, salah satu esensii Festival Pesisir adalah untuk mengembangkan dan melestarikan seni dan seniman yang ada di desa tempat terselenggaranya Festival Pesisir.
“Kedepan kami akan lebih fokus mengangkat kesenian yang dimiliki oleh daerah atau wilayah penyelenggaraan Festival Pesisir. Sehingga selain melestariakn seni,, juga memberi ruang lebih untuk para seniman di daerah,” tandasnya. (AJ/MH)