Dorong Kesadaran Literasi Keuangan, BPRS Bhakti Sumekar Hadirkan Program Kejar

Program kejar bprs bhakti sumekar
Sejumlah siswa SD di Sumenep sedang mengantri untuk menabung melalui Pelayanan Kas Keliling BPRS Bhakti Sumekar beberapa waktu lalu. (Foto: BPRS Bhakti Sumekar for MID)

maduraindepth.com – PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Bhakti Sumekar terus meningkatkan pelayanan. Buktinya, sudah banyak terobosan program yang diciptakan oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep ini.

Salah satunya, yaitu berupa Program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar). Digagasnya program ini, adalah sebagai bentuk perhatian BPRS Bhakti Sumekar terhadap masyarakat. Terutama, untuk meningkatkan kesadaran literasi keuangan sejak usia dini.

banner 728x90

Direktur Kepatuhan PT BPRS Bhakti Sumekar RB MS Hady Pradipta menjelaskan, bahwa penyelenggaraan Program Kejar sebenarnya diinstruksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia. Yaitu, agar tiap siswa atau pelajar bisa memiliki satu rekening.

“Jadi, Program Kejar sesuai dengan instruksi Presiden. Satu siswa atau pelajar harus memiliki satu rekening,” ungkapnya, Selasa (25/6).

Dalam pelaksanaannya, BPRS Bhakti Sumekar konsisten melakukan kunjungan ke berbagai sekolah. Hal itu, bertujuan untuk memberikan edukasi secara langsung terhadap peserta didik mengenai literasi keuangan.

“Sekaligus, mendorong siswa siswi untuk aktif menabung sejak usia dini,” jelasnya.

Sebagai penunjang suksesnya realisasi Program Kejar, maka perbankan pelat merah tersebut telah menyediakan aplikasi khusus. Yakni berupa Aplikasi Bank BPRS Bhakti Sumekar (BBS) Sekolah.

“Aplikasi BBS Sekolah, untuk mempermudah para pelajar dalam menabung secara rutin,” ujarnya.

Melalui aplikasi ini, lanjut Hady, para pelajar bisa lebih mudah, aman dan nyaman untuk menabung. Sedangkan, mengenai jenis rekening tabungan yang dapat digunakan dalam Program Kejar, yaitu berupa Simpanan Pelajar (Simpel).

Baca juga:  Kerapan Sapi Piala Panglima TNI Pertemukan 48 Peserta

“Pendidikan tentang literasi keuangan, memang penting untuk ditanamkan sejak usia dini. Supaya, generasi muda tidak cenderung konsumtif dalam mengelola keuangan,” tandasnya. (bus/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *