Bupati Beberkan Upaya Pencegahan dan Perkembangan Covid-19 di Sampang

Press Realese: Bupati Sampang H Slamet Junaidi menyampaikan upaya pencegahan dan perkembangan Covid-19 di Sampang, Kamis (30/4). (Humas Sampang for MI)

maduraindepth.com – Satuan Gugus Tugas penanganan dan pencegahan Covid-19 Kabupaten Sampang telah melakukan upaya maksimal guna mencegah pandemi coronavirus disease (Covid-19). Hal ini disampaikan Bupati Sampang H. Slamet Junaidi dalam Press Realese, Kamis (30/4) di Pendopo Trunojoyo.

Didampingi Wakil Bupati H. Abdullah Hidayat, Kapolres AKBP Didit Bambang Wibowo, Dandim 0828 Letkol Arm. Mulya Yaser Kalsum, Sekdakab Yuliadi Setiawan dan kepala OPD, Bupati Slamet Junaidi memaparkan upaya pencegahan dan perkembangan Covid-19 di Kabupaten Sampang.

banner auto

“Kami telah berupaya semaksimal mungkin melakukan upaya pencegahan Covid-19 agar tidak ada warga kami yang terpapar pandemi Covid-19,” kata Bupati yang akrab disapa H. Idi tersebut.

Upaya yang dimaksud, ucap dia, mulai dari pendirian beberapa Posko pencegahan Covid-19 yang bertugas melakukan screening bagi para pendatang dari luar Sampang.

Pendirian posko, meliputi posko utama di Gedung Kesenian Sampang di Jalan Wijaya Kusuma, Posko dua, yang terletak di Jembatan Timbang Kecamatan Jrengik, hingga di daerah pantura yang terletak di Desa Trapang Kecamatan Banyuates.

Selain itu, Slamet Junaidi juga merencanakan akan mendirikan posko di perbatasan Sampang-Pamekasan. Sebab, saat ini Kabupaten Sampang telah diapit oleh dua Kabupaten yang berstatus zona merah.

Bahkan, beberapa bulan ini dirinya bersama Forkopimda telah turun lapangan, baik ke pos Satgas yang berada di Kecamatan dan Pos Satgas yang berada di Desa. Menurutnya, hal tersebut dilakukan untuk memastikan proses screening dan pendataan para pendatang berjalan dengan baik dan seksama.

Baca juga:  Bertambah 1, Pasien Positif Corona di Sampang Jadi 27 Orang

“Kita turun ke bawah untuk memastikan jumlah ODR dan ODP ini secara pasti. Harapan kami upaya dari Forkopimda disertai dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dan melakukan pencegahan mandiri terhadap Covid-19,” bebernya.

Ditegaskannya, Pemerintah Kabupaten Sampang tidak akan menutup-nutupi data pasien Covid-19. Sebab hal itu merupakan resiko besar. Namun, dia bersyukur Kabupaten Sampang sampai saat ini masih berada di zona hijau.

“Kita membuka akses seluas-luasnya kepada masyarakat maupun pihak luar yang ingin mengetahui penanganan dan data Covid-19 di Sampang, jangan sampai orang luar ada yang mengatakan dan berharap kita masuk ke zona merah,” tegas dia.

Lebih lanjut, pihaknya telah membuat surat edaran agar para pengunjung dan penjual di pasar kedepan menggunakan masker sebagai upaya pencegahan terhadap Covid-19.

Di tempat yang sama, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Agus Mulyadi menyatakan, hasil Rapid Test positif tidak bisa disimpulkan positif corona. Namun, masih  harus dilakukan test swab/PCR di Surabaya. Dia mencontohkan kasus anggota DPRD Bangkalan yang hasil Rapid Test positif, tetapi setelah dilakukan test swab hasilnya negatif. Sebab itu, Agus Mulyadi meminta agar pihak media menunggu hasil test swab yang akan keluar dalam waktu satu minggu kedepan.

“Semoga dalam waktu satu minggu ini hasil test swab keluar, dan akan diinformasikan kepada awak media,” ucapnya. (RIF/AW)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto