BKMT Gelar Workshop Moderasi Beragama, Kemenag: Insyaallah Sampang Aman dari Konflik

Penyuluh Agama Islam Ikuti Workshop Moderasi Beragama
Penyuluh agama di Kabupaten Sampang mengikuti workshop moderasi beragama, Selasa (27/9). (FOTO: Kemenag fot MI)

maduraindepth.com – Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Sampang menggelar workshop moderasi beragama, Selasa (27/9). Kegiatan yang digelar di aula Kantor Kemenag setempat itu diikuti oleh 120 peserta, yang terdiri dari penyuluh agama Islam, baik ASN maupun non-ASN.

Ketua BKMT Sampang, Mujalli menyampaikan, kegiatan itu bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada penyuluh agama Islam di Kota Bahari. Sehingga mereka dapat menyebarluaskan nilai-nilai moderasi beragama ke masyarakat.

“Dengan membumikan nilai-nilai moderasi beragama akan tercipta masyarakat yang rukun dan toleran, sehingga bangsa ini tidak mudah dipecah belah dan keutuhan NKRI bisa terus terjaga,“ ujar Mujalli.

Dia mengungkapkan, sumber dana yang dipakai untuk workshop yang mengusung tema ‘Moderasi Beragama Menuju NKRI Kuat dan Maju’ itu, bersumber dari bantuan Ditjen Penerangan Islam Kementerian Agama RI.

Insyaallah Sampang Aman dari Konflik Sosial

Moderasi Beragama Sampang
Moh. Ersyad saat memberi sambutan dalam workshop moderasi bergama di Aula Kantor Kemenag Sampang, Selasa (27/9). (FOTO: Arief Tirtana/MI)

Workshop moderasi bergama itu mendapat sambutan baik dari Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Sampang, Moh. Ersyad. Dia menilai, kegiatan tersebut sangat bagus untuk pengembangan kerukunan hidup antarumat bergama.

“Insyaallah Sampang aman dari konflik sosial jika kita semua berkomitmen untuk terus membumikan nilai-nilai moderasi beragama di tengah-tengah kehidupan masyarakat,” ujar Moh. Ersyad.

Menurutnya, terlibatnya para penyuluh agama Islam menjadi langkah strategis dalam menyebarluaskan nilai-nilai moderasi beragama. Sebab, mereka adalah garda terdepan Kementerian Agama dalam memberikan pencerahan ke masyarakat terkait kehidupan beragama yang toleran dan anti kekerasan.

“Jadi sangat strategis sekali apa yang dilakukan BKMT Sampang ini. Sangat membantu program kerja kementerian agama,” tuturnya.

Moh. Ersyad berharap, para penyuluh agama Islam dapat menularkan ilmu yang didapat dari kegiatan itu. “Setelah workshop ini, kami minta penyuluh segera sowan ke tokoh agama, turun ke masyarakat untuk mentransformasikan pengetahuan yang telah didapat,” tuturnya.

Untuk diketahui, Khobibah dari Balai Diklat Keagamaan Surabaya hadir sebagai pemateri. Dalam pemaparannya, dia mengatakan, setidaknya ada empat indikator moderasi beragama.

Pertama, komitmen kebangsaan, kedua, toleransi, ketiga, anti kekerasan, dan keempat, penerimaan terhadap tradisi. “Untuk itu, diharapkan keterlibatan para tokoh agama untuk menjadi jembatan strategis bagi umat dalam menggerakkan moderasi beragama,” papar Khobibah. (RIF/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto