maduraindepth.com – Salah satu pemuda di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur berinovasi membentuk Paguyuban Dokar (PD) Trunojoyo. Dia adalah adalah Arief Tirtana Agung Prayogo, pemuda asal jalan Rajawali Baru, Kelurahan Karang Dalam.
Melalui PD Trunojoyo itu, dia punya hajat besar untuk melestarikan transportasi yang digunakan oleh masyarakat Sampang pada zaman dulu. Transportasi tersebut adalah dokar atau delman.
Selain itu, pria yang karib disapa Artha menjelaskan, pembentukan PD Trunojoyo tersebut kemudian diejawantahkan untuk dengan konsep Dokar Wisata disingkat Darwis. Darwis tersebut nantinya akan dioperasikan di tempat wisata di Kota Bahari.
Seperti yang dilakukan Artha pada Ahad (11/10) kemarin, Darwis binaannya tersebut diuji coba di pantai Camplong.
Soal pembentukan PD Trunojoyo, Artha mengaku tidak melakukannya seorang diri. Dia bersama Madura Tempo Doeloe (MTD) Sampang berharap dapat menggugah kembali semangat para kusir yang sudah cukup lama tertahan.
Dia melanjutkan, para kusir saat ini tidak punya tempat mangkal. Sehingga para kusir dokar memilih vakum dari pekerjaannya tersebut.
“Dulu mereka mangkal di sekitar pasar Srimangunan, namun hal itu kurang maksimal karena terkendala minimnya lokasi mangkal dan berbenturan dengan banyaknya MPU gelap. Sehingga dengan adanya paguyuban ini kami berharap dapat memberikan ruang bagi mereka untuk kembali beroperasi,” jelas Artha pada jurnalis maduraindepth.com, Ahad (11/10) kemarin.
Menurutnya, dokar atau delman di Kota Bahari sudah sepatutnya dilestarikan. Seperti delman-delman di Yogyakarta dan Solo.
“Jika nanti paguyuban delman ini dapat berkembang dengan baik, maka selain para pemilik delman bisa melestarikan budaya Sampang, juga bisa meningkatkan perekonomian dan bisa memberi kontribusi terhadap PAD Sampang,” terang pemuda yang juga anggota MTD Sampang.
Sementara untuk Darwis di Pantai Camplong, jelas Artha, diharapkan bisa menjadi salah satu obyek wisata di perkotaan. Dia meyakini, bahwa dokar memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang sangat kental dengan budaya.
“Masalnya nanti dokar-dokar ini bisa keliling kota atau mengunjungi situs-situs sejarah di Kota Bahari,” tuturnya.
Artha mengungkapkan, saat ini pihaknya sudah menggandeng 20 pemilik dokar yang ada di Kabupaten Sampang. Namun tidak menutup kemungkinan, anggota PD Trunojoyo akan semakin bertambah.
Dia menguraikan, bahwa konsep Darwis yang digagasnya tersebut sudah dikoordinasikan dengan pemerintah daerah setempat. “Alhamdulillah konsep ini disambut baik oleh bupati Sampang” ungkapnya.
Di akhir wawancara bersama jurnalis maduraindepth.com, Artha mengaku punya harapan besar tentang merawat dan melestarikan budaya dan sejarah yang ada di Kota Bahari. Dia berharap PD Trunojoyo bisa menambah khazanah budaya dan menjadi agenda tahunan Pemkab Sampang.
“Semoga harapan dan doa dari para kusir diijabah oleh Allah Ta’ala, sehingga apa yang kami usahakan bisa dikabulkan,” tutupnya. (MH)