madurindepth.com – Pemerintah Daerah Pamekasan, begerak cepat untuk melakukan upaya mengantisipasi penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit polio.
Penjabat (Pj) Bupati Pamekasan, Masrukin mengaku telah melakukan rapat koordinasi dengan Sekretaris Daerah (Sekda), Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Camat untuk menyusun langkah-langkah untuk mengantisipasi penyakit polio.
“KLB menjadi beban berat terhadap pemerintah dari sisi keuangan dan status. Kami berupaya susah payah untuk menjadi Kabupaten Sehat, ternyata KLB,” ujarnya, Selasa (16/1).
Pihaknya menyampaikan, pemerintah daerah terus melakukan langkah strategis demi status KLB polio dapat dihapus dan kembali pada status normal di Kabupaten Pamekasan.
“Tentu, langkah yang akan kami ambil tidak membuat masyarakat Pamekasan panik,” imbuhnya.
Masrukin menyebutkan, status Kejadian Luar Biasa (KLB) yang pernah disematkan terhadap Daerah Pamekasan pada 2018, yaitu penyakit difteri dan KLB keracunan makanan pada masyarakat.
“Pernah mengalami KLB. Artinya, bukan barang baru dan butuh penanganan cepat,” ungkapnya.
Demi mengantisipasi secara dini, pihaknya mengajak Sekretaris Daerah (Sekda), Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Camat supaya bergerak cepat dan segera menyusun prosedur penangan dalam mencegah penyakit Polio di Kabupaten Pamekasan.
“Rencana aksi penanganan KLB polio harus matang. Seluruh elemen dapat terlibat aktif demi mencapai target yang direncanakan. Seperti Bidan Desa, Camat, dan Kepala Desa harus satu visi agar polio dapat dicegah dengan baik,” tegasnya.(Rafi/AJ)