maduraindepth.com – Puji Setiawan salah satu anggota tim reaksi cepat (TRC) BPBD Pamekasan meninggal dunia. Masyarakat dan keluarga besar pasukan tanggap darurat tersebut berduka, Jumat (19/4/19) pagi.
Budi Cahyono selaku Ketua TRC BPBD Pamekasan membeberkan, kematian anggotanya dikarenakan mengalami sakit. Tidak disangka penyakit yang dialami membuat dirinya harus mengakhiri menjadi pasukan kerjanya.
“Setiawan Meninggal dunia disebabkan dia pada awalnya sakit,” tuturnya setelah Maduraindepth ikut berbela sungkawa.
Kepedulian Ketua TRC BPBD terhadap anggotanya, dia mendo’akan dengan mengucapkan, semoga diterima segala amal ibadahnya diampuni segala dosa-dosanya dan ditempatkan yang layak disisinya.
“Innalillahi wa Innailaihi Rojiun, telah meninggal dunia Puji Setiawan, anggota TRC BPBD Pamekasan,” tuturnya yang dikirim ke grup Kabar Madura oleh Budi.
Tidak hanya pihak TRC BPBD Pamekasan yang berduka cita atas meninggalkan Setiawan. Akan tetapi Keluarga Besar Pramuka Bhayangkara Polsek Pamekasan ikut berduka cita. Mereka pun juga mendo’akan agar amal baiknya diampuni segala dosa-dosanya.
“Kami atas nama Keluarga Besar Pramuka Saka Bhayangkara Polsek Kota Pamekasan ikut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya rekan kita Puji Setiawan anggota TRC BPBD Pamekasan semoga diterima amal baiknya diampuni segala dosanya dan ditinggalkan diberi keikhlasan dan kesabaran. Semoga khusnul khotimah Aamiin yaa Rabbal Aalamiin,” ucapnya menurut isi ucapan yang disebar di grup Info Pamekasan Berteman.
Sejumlah wartawan Madura juga ikut berduka cita atas kematian Puji Setiawan selaku anggota TRC BPBD yang tersebar di grup Info Pamekasan Berteman.
“Innalillahi wainnailaihi rojiun. Semoga amal ibadahnya diterima dan keluarga yang ditinggal diberikan ketabahan. Amin…,” ucap salah satu reporter beritalima.com. (ek/ns)
Saya juga turut berduka citation semoga ditrima Siri Allah azza wajallah amien…
Harusnya dapat penghargaan dr Pemkab Pamekasan, soale yg saya tahu, Puji Setiawan selain memang sebelumnya memang kesehatan nya terganggu, Almarhum sempat berjuang ketika terjadi Banjir di daerah Gurem, semenjak itu kesehatan Almarhum tambah menurun hingga akhirnya sempat dirawat ke Rumah Sakit Paru2 Pamekasan Hingga Akhirnya pada hari Jumat kemaren skitar jam 09.00 Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya.
Semoga Almarhum mendapat pengpunan dr Allah SWT, & ditempatkan di dlm Syurga-Nya.
NB. Almarhum meninggalkan seorang istri & putri yg berusia sekitar 1 tahun.