banner 728x90

15 UMKM Mandangin Digenjot Naik Kelas, SKK Migas–HCML Dorong Perempuan Jadi Motor Ekonomi Keluarga

SKK Migas
Pelaku UMKM Mandangin mengikuti pelatihan packaging dan marketing dari SKK Migas–HCML untuk meningkatkan kapasitas usaha dan kemandirian ekonomi keluarga. (Foto: Purnawihadi/MID)

maduraindepth.com – Sebanyak 15 pelaku UMKM perempuan dari Pulau Mandangin, Kabupaten Sampang, mendapat pelatihan intensif dari SKK Migas–HCML melalui program SAPA UMKM yang berlangsung pada 15–16 November 2025. Kegiatan ini difasilitasi Trunojoyo Amanah Sagara (TAS) dan difokuskan pada peningkatan kemampuan packaging, strategi pemasaran, hingga studi lapangan ke sejumlah sentra usaha di Sampang.

Ketua TAS sekaligus pendamping UMKM HCML, Hendriyanto, menyebut pelatihan ini merupakan lanjutan dari program peningkatan kapasitas yang telah berjalan sejak 2024. Dari awalnya 25 peserta, kini diseleksi menjadi 15 UMKM yang dianggap siap untuk naik kelas.

“Semua peserta adalah perempuan. Mayoritas suaminya nelayan. Ketika musim paceklik, usaha rumahan ini diharapkan menjadi penopang ekonomi keluarga,” jelas Hendriyanto.

Ia menegaskan bahwa program tersebut menargetkan keberlanjutan, bukan sekadar pelatihan sesaat.

Para peserta diajak melihat langsung praktik pengembangan usaha di rumah produksi Diskop, Dewi Bakery House, Martabak Hawai, hingga UMKM olahan ikan. Dengan cara ini, mereka tidak hanya menerima teori, tetapi juga menyerap praktik kerja nyata dari pelaku usaha yang lebih berkembang.

Pj Kepala Desa Mandangin, Choirul Anam, mengapresiasi kontribusi SKK Migas–HCML yang dinilai konsisten memberdayakan warga kepulauan.

“Mereka ini peserta terpilih. Setelah studi banding ke Banyuwangi, mereka aktif berjualan di balai desa tiap Rabu. Ini dampak nyata,” katanya.

Baca juga:  Ribuan Rokok Ilegal Disita Polres Sumenep

Sementara itu, Senior Officer Site Relation HCML, Angga Nugraha, menegaskan pentingnya inovasi dan pemanfaatan teknologi digital dalam pemasaran.

“Kalau hanya dijual di toko, susah berkembang. Mereka harus mulai masuk marketplace, Instagram, hingga TikTok. Pasar digital sekarang jauh lebih luas,” ujarnya.

Angga berharap para peserta tidak berhenti pada satu jenis produk dan terus memperkuat kualitas. Menurutnya, UMKM adalah motor penggerak ekonomi lokal.

“Kuncinya kualitas. Kalau kualitas naik, peluang pasarnya otomatis terbuka lebih besar,” tegasnya.

Program ini diharapkan berkelanjutan dan mampu mencetak UMKM Mandangin yang lebih mandiri, kreatif, dan kompetitif. (Poer/MH)

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *