maduraindepth.com – Pemerintah Kabupaten Sampang melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menggelar Festival Literasi Sampang 2025, Senin (3/11/2025). Acara yang berlangsung hingga 5 November ini menjadi momentum penting untuk menumbuhkan budaya baca, menulis, dan literasi digital di tengah masyarakat.
Bupati Sampang H. Slamet Junaidi dalam sambutannya menegaskan pentingnya kebiasaan membaca sebagai fondasi kemajuan peradaban.
“Bangsa besar dibangun oleh masyarakat yang gemar membaca. Buku adalah jendela dunia, dan dari membaca lahir ide, inovasi, serta pemimpin yang bijak,” ujarnya.
Bupati juga menekankan agar perpustakaan tidak lagi dianggap tempat yang sepi, melainkan ruang inspirasi dan inovasi. Pemerintah daerah, kata dia, terus memperkuat peran perpustakaan melalui peningkatan fasilitas, digitalisasi koleksi, dan kolaborasi dengan komunitas literasi.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sampang, Asroni, menjelaskan bahwa festival literasi ini merupakan agenda rutin tahunan yang didukung oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) Non-Fisik 2025 dari pemerintah pusat.
“Setiap tahun kegiatan ini kita adakan untuk memperkuat budaya literasi di masyarakat. Tidak hanya baca-tulis, tapi juga literasi digital, sains, dan informasi,” terang Asroni.
Ia menambahkan, kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari lembaga pendidikan, OPD, hingga komunitas literasi dan media.
“Harapan kami, masyarakat Sampang tidak hanya sekadar membaca, tapi mampu memanfaatkan teknologi dan AI secara bijak. Literasi digital harus menjadi bagian dari gaya hidup,” imbuhnya.
Asroni menegaskan bahwa festival ini bukan sekadar acara seremonial, melainkan memiliki dampak nyata bagi masyarakat.
“Yang paling penting adalah output-nya. Kegiatan ini harus benar-benar dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat, dari generasi muda hingga dewasa,” pungkasnya. (Poer/MH)







