banner 728x90

Bonus Porprov 2025 Tak Kunjung Cair, Begini Kata Disporabudpar Sampang

Disporabudpar
Kepala Bidang Olahraga Disporabudpar Sampang, Isma Ulfah, saat ditemui di ruang kerjanya. (Foto: Purnawihadi/MID)

maduraindepth.com – Hingga September 2025, atlet-atlet asal Kabupaten Sampang yang berhasil meraih medali di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025 belum juga menerima reward. Bonus yang dijanjikan masih tertunda lantaran anggaran hibah dianggap tidak mencukupi.

Disporabudpar melalui Kepala Bidang Olahraga, Isma Ulfah, menjelaskan bahwa teknis pemberian reward sepenuhnya menjadi ranah KONI Sampang. Sementara pihaknya hanya memfasilitasi hibah anggaran dari pemerintah daerah.

“Anggaran hibah tahun ini hanya Rp 1,75 miliar. Jumlah itu dipakai untuk operasional, jadi kemungkinan besar belum bisa mengakomodasi reward bagi atlet maupun pelatih,” terangnya, Selasa (9/9).

Menurut Isma, opsi pemberian bonus masih terbuka apabila ada tambahan dana melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) tahun ini. Namun jika tidak disetujui, maka atlet harus bersabar hingga tahun depan.

“Mengacu pengalaman sebelumnya, reward baru bisa dibayarkan pada tahun berikutnya,” tambahnya.

Lebih jauh, Isma menyoroti keterbatasan sarana dan prasarana olahraga di Sampang yang turut menjadi kendala pembinaan prestasi. Beberapa cabang olahraga, terutama bela diri, bahkan harus berlatih di Surabaya karena di Sampang belum ada arena khusus.

“Kalau daerah lain punya fasilitas sendiri, kita masih tertinggal. Bahkan pemanggilan atlet ke pemusatan latihan (puslatkab) sering terlambat, kadang hanya dua bulan sebelum event. Tentu ini berdampak pada kualitas latihan dan hasil yang dicapai,” jelasnya.

Baca juga:  Lomba Gerak Jalan di Sampang Hanya Sehari, Ada Peserta Yang Undur Diri

Ia juga membenarkan adanya keresahan dari sejumlah atlet yang menilai perhatian pemerintah daerah masih minim. Bahkan, ada atlet yang memilih memperkuat daerah lain karena ditawarkan beasiswa maupun reward yang lebih menjanjikan.

“Ini jadi evaluasi serius. Kalau kita tidak bisa memberi apresiasi yang layak, atlet berpotensi pindah ke daerah lain. Padahal kita ingin atlet lokal bisa muncul dan mengharumkan nama Sampang,” tegas Isma.

Terkait pembagian tugas, ia menekankan bahwa KONI bertanggung jawab penuh pada pembinaan cabang olahraga prestasi. Sementara Disporabudpar hanya memfasilitasi sarana prasarananya.

“Harapan kami, Sampang ke depan bisa bersaing dengan daerah lain. Minimal jangan selalu tertinggal di bidang olahraga,” pungkasnya. (Poer/MH)

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *