maduraindepth.com – Finalisasi proyek pembangunan Jalan Lintas Selatan Madura (JLSM) dipastikan akan dilanjutkan oleh Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sampang (Bacabup-Bacawabup) H Slamet Junaidi-Ra Mahfud Abdul Qodir pada periode 2024-2029 mendatang. Pernyataan tersebut disampaikan oleh H Slamet Junaidi didampingi Ra Mahfud saat orasi politik dalam kegiatan konsolidasi dan deklarasi tim pemenangan Pilkada dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang.
“Tidak ada alasan untuk tidak dilanjutkan pembangunan JLSM ini, karena 2021 lahan yang dilalui proyek ini sudah tuntas, artinya tinggal pembangunan fisiknya berupa jalan dan jembatan,” kata Aba Idi -sapaan akrab H Slamet Junaidi.
Pihaknya mengaku sengaja melakukan perubahan nama dari Serpang menjadi jalan lingkar Selatan Madura. Karena ingin mengalihfungsikan jalan tersebut menjadi jalan nasional di kawasan Selatan Madura. Sehingga moda transportasi darat di Madura dapat berjalan lancar.
“Saat itu saya sudah komunikasi dengan tiga bupati di sebelah kita, Bangkalan, Pamekasan dan Sumenep, juga sudah tanda tangan bersama untuk usulan ke Presiden mengenai pembangunannya,” tambahnya.
Dia menjelaskan, hasil dari pembebasan lahan untuk JLSM telah diserahkan sebagai hibah kepada pihak kementrian PUPR. Lebih lanjut, estimasi anggarannya yang diperlukan untuk pembangunan JLSM adalah Rp 1,4 triliun.
“Kalau Rp 1,4 triliun kita ambilkan dari APBD sangat tidak mungkin, sementara satu jembatan saja itu anggaran sekitar Rp 400 miliar, dengan asumsi bentangan 280 meter,” jelasnya.
Dia mengklaim, diakhir masa jabatannya yang lalu, pihaknya telah berkomunikasi dan meminta anggaran kepada Kementrian PUPR untuk pembangunan jembatan JLSM. “Sampai saat ini memang belum terlaksana, tapi tidak ada alasan untuk program ini tidak terlaksana. Karena semua sudah siap. Selain itu, masyarakat juga sudah mendesak agar proyek ini cepat direalisasikan,” tegasnya.
Sebagai tambahan informasi, proyek jalan lingkar Selatan Madura adalah proyek pembangunan penghubung antara Kecamatan Sreseh dengan Kecamatan Pangarengan dan Kecamatan Jrengik. Proyek ini dilakukan sebab saat ini Kecamatan Sreseh masih terisolir dan tidak memilik akses darat ke kecamatan lain di Kabupaten Sampang.
“Rencananya JLSM ini memiliki lebar 24 meter, 12 meter kanan dan 12 meter kiri. Selain memberi akses untuk kecamatan yang terisolir, jalan ini juga bertujuan untuk mengurangi over kapasitas di jalan tengah,” tandasnya. (*/Aj)