maduraindepth.com – PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Bhakti Sumekar mendukung pelaksanaan festival permainan tradisional. Acara tersebut, digelar oleh Komunitas Kanca Pendidikan (KKP) Sumenep di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kalianget Barat I, Minggu (12/5).
Direktur Utama (Dirut) PT BPRS Bhakti Sumekar Hairil Fajar mendorong, permainan tradisional untuk tetap dimainkan. Khususnya, oleh anak-anak generasi bangsa saat ini. Supaya, kekayaan budaya lokal yang sudah ada sejak nenek moyang bisa tetap lestari.
“Permainan tradisional seperti kelereng dan sebagainya, harus terus dilestarikan. Karena itu adalah kearifan lokal yang sudah ada sejak dulu,” ungkapnya.
Selain itu, permainan tradisional juga banyak mengandung nilai-nilai sosial. Seperti melatih pola komunikasi antarsesama teman. Kemudian mengajarkan kekompakan dalam kerja sama tim.
“Bahkan, permainan tradisional juga sangat bermanfaat untuk kesehatan dan kebugaran tubuh. Karena, permainannya dominan seperti olahraga,” ucapnya.
Salah satunya seperti bermain kelereng. Selain melatih kefokusan serta mengasah mental kompetitif, permainan ini juga bermanfaat untuk membakar kalori. Sebab, pada biasanya permainan kelereng dilakukan di luar ruangan.
“Maka dari itu, pemain akan terkena sinar matahari secara langsung. Sehingga, bermanfaat untuk kesehatan,” jelasnya.
Sedangkan di samping itu, permainan tradisional juga dapat mencegah ketergantungan anak terhadap gawai alias telepon pintar. Apalagi, perkembangan teknologi saat ini berpotensi memberikan dampak negatif terhadap anak di bawah umur.
“Jadi, saya sangat mendukung terhadap upaya pelestarian permainan tradisional. Supaya, jiwa sosial anak bangsa bisa terdidik dengan baik,” tegasnya.
Ketua KKP Sumenep Herli Wahyudi menyampaikan, festival permainan tradisional itu dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024. Bersamaan dengan momentum tersebut, maka tenaga pendidik dan kependidikan yang tergabung di komunitasnya, berupaya memberikan edukasi kepada peserta didik tentang permainan tradisional.
“Festival permainan tradisional ini, diikuti oleh 330 siswa tingkat SD se Sumenep,” pungkasnya. (bus/*)