maduraindepth.com – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pamekasan, memperkuat sinergitas dalam upaya bersama-sama menangkal hoax menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Ketua PWI Pamekasan, Hairul Anam menyampaikan, pelaku media massa atau jurnalis cukup banyak yang menjalankan tugas sesuai tugas pokok dan fungsinya di Indonesia. “Termasuk dalam menangkal hoaks. Jurnalis sangat penting untuk bersinergi dengan Polri,” ujarnya, Jumat (26/1).
Melalui Sharing dan Hearing Kapolres bersama PWI Pamekasan, pihaknya melakukan diskusi dua arah untuk dapat mewujudkan demokrasi yang bergizi dan menghindari kesalahpahaman persepsi.
“Jika aspirasi tidak disampaikan dengan baik, maka dapat memunculkan persepsi negatif dan berpotensi sering terjadi pemantik munculnya hoaks,” lanjutnya.
Anam menegaskan, pasal 33 UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers, bahwa media massa berfungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, serta kontrol sosial.
“Mengkritik kinerja pemerintah maupun Polri, menjadi bagian dari tugas kami dalam menjalankan mandat UU Pers. Terpenting, kritik yang dikemas dalam bentuk berita sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik,” jelasnya.
UU Pers disebut bukan sebatas melindungi wartawan. Namun, memayungi kepentingan publik dengan meliputi hak tolak, hak jawab, dan menyertakan hak koreksi. “Hak koreksi dapat digunakan oleh siapa pun. Misal, ada kekeliruan berita di media massa yang perlu diralat,” katanya.
Sementara itu, Kapolres Pamekasan, AKBP Jazuli Dani Iriawan mengakui, bahwa media massa pada memiliki peran penting dengan melakukan pengawasan terhadap instansi kepolisian demi mewujudkan Polri yang adil, humanis, dan beradab.
“Supaya tidak ada miskomunikasi, kami gunakan obrolan warung kopi untuk menerima saran. Lantaran, banyak masalah yang tidak dapat kami selesaikan sendiri tanpa peran media massa,” tegasnya.(Rafi/AJ)