Catat! Tahun 2023 Ambulance Boat untuk Warga Pulau Mandangin Masih Gratis

Pulau Mandangin
Subagiyo. (FOTO: Alimuddin/MiD)

maduraindepth.com – Biaya operasional ambulance boat yang dikhususkan untuk masyarakat Pulau Mandangin dipastikan tetap dianggarkan pada tahun ini. Hal itu sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah guna memberikan pelayanan kesehatan untuk masyarakat kepulauan tersebut.

Sub Koordinator Yankes Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang, Subagiyo mengonfirmasi, besaran anggaran biaya operasional tetap sama seperti tahun 2022. Yakni sebesar Rp 75 juta yang bersumber dari APBD.

banner 728x90

“Biaya operasional ambulance boat 2023 dari pemerintah kabupaten akan tetap menganggarkan, tetapi sesuai kemampuan daerah,” ujar Subagio, Rabu (1/2).

Subagiyo menegaskan, sejak ambulance boat itu diluncurkan pada 2021 lalu, pemerintah tidak membebankan biaya apapun pada pasien. Namun pihaknya tidak akan segan bertindak jika ada laporan dari masyarakat terkait pungutan biaya.

“Asal sesuai rujukan dari tenaga medis, sekalipun warga sakit di rumah tapi ada rujukan dari petugas kesehatan itu tetap gratis,” terangnya.

Di sisi lain, pihaknya mewanti-wanti jangan sampai ambulance boat itu difungsikan di luar urusan kesehatan. Jika pun terpaksa, maka harus mengantongi izin dari Dinkes Sampang. Pasalnya, ambulance boat itu diperuntukan bagi masyarakat Pulau Mandangin yang memerlukan pertolongan cepat (emergency).

“Kami prioritaskan urusan kesehatan, jika dipakai di luar aktivitas kesehatan tidak boleh, jika ada temuan kami akan mintai keterangan petugas Puskesmas setempat,” tegasnya.

Baca juga:  Kejari Bangkalan Bagikan Ratusan Takjil kepada Pengendara

Dia mengakui, hingga kini pengawasan terhadap operasional ambulance boat dari Dinkes sendiri masih terbilang lemah. Sebab selama ini dinas terkait masih menyerahkan kepada petugas Puskemas Mandangin. Sementara untuk honor nahkoda setiap bulan hanya dibayar Rp 1 juta saja.

“Paling penting saat ada pasien dirujuk ke Sampang kota harus ada sisa minyak yang bisa digunakan lagi, jangan sampai mesin kering sebagai bentuk pemeliharaan, apalagi setiap merujuk bisa menghabiskan 40 hingga 60 liter BBM,” jelasnya.

Sedangkan untuk rujukan pasien sendiri tidak ada batasan jumlah. Artinya selagi pasien membutuhkan emergency dan sesuai petunjuk medis maka perlu rujuk ke Sampang kota.

“Jadi masyarakat bisa pakai ambulance boat untuk merujuk asal ada petunjuk medis dari petugas kesehatan (nakes) setempat dan itu gratis,” pungkasnya. (Alim/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *