maduraindepth.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan meminta warga di Kota Bumi Gerbang Salam ikut serta mengantisipasi bencana banjir. Pasalnya pada musim penghujan tahun lalu, air sungai meluap dan sejumlah rumah warga terendam.
Tahun sebelumnya terdapat sejumlah titik yang merendam pemukiman warga. Diantaranya jalan Trunojoyo, jalan Brawijaya, jalan Patemon, jalan Bayangkara, jalan Raya Laden dan jalan Jelmak. Ketinggian air diperkirakan mencapai 60 hingga 80 sentimeter.
Kalaksa BPBD Pamekasan Akmalul Firdaus mengatakan, penyebab luapan air pada musim hujan sebelumnya diantaranya karena kondisi air laut pasang di bagian selatan dan mendapat kirim air dari sungai yang berbeda di Pamekasan bagian utara. Sehingga air sungai di daerah kota Pamekasan meluap.
“Sebab bencana banjir itu berkaitan dengan curah hujan yang terjadi di Kabupaten Pamekasan bagian utara,” kata Kalaksa BPBD Pamekasan Akmalul Firdaus, Jumat (11/12).
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Pamekasan telah mengantisipasi bencana banjir akibat curah hujan yang lebat dengan program normalisasi sungai. Selain itu, luapan air berkaitan dengan kondisi cuaca yang terjadi di Pamekasan khususnya cuaca di daerah utara.
Dia mengatakan “terjadinya banjir itu sangat sulit untuk diprediksi,” imbuhnya. “Pemerintah sedang melaksanakan program normalisasi sungai dan saluran serta peninggian prapen, sehingga luapan air itu bisa dibendung,” sambungnya.
Lebih jauh, Firdaus sapaan akrabnya, mengimbau masyarakat dan pihak-pihak terkait untuk tetap bersinergi menangani luapan air sungai. Agar sungai di beberapa titik yang berpotensi meluap bisa diminimalisir.
“Diantaranya penyebab banjir adalah sampah, tentunya penanganan luapan air itu harus bersinergi dengan beberapa dinas atau pihak-pihak terkait tidak hanya ditangani sendiri oleh BPBD,” tutupnya. (RUK/MH)