322 Dusun di Pamekasan Alami Kekeringan Kritis dan Langka

Kekeringan Pamekasan
Ilustrasi kekeringan. (FOTO: Shutterstock)

maduraindepth.com – Sebanyak 322 dusun di Kabupaten Pamekasan mengalami kekeringan pada musim kemarau tahun ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) setempat mencatat, ratusan dusun yang kekeringan tersebut tersebar di 72 Desa di 9 Kecamatan.

“Kami telah menggerakkan tim untuk menangani kekeringan di Pamekasan pada kemarau kali ini, dan meluncurkan program khusus yang diberi nama ‘Besti Berdering’ atau Bersama Bupati Bereskan Desa Kering,” ujar Amin Jabir, Kepala BPBD Pamekasan, Sabtu (24/9).

Kekeringan yang terjadi di Pamekasan, tutur Amin, terdiri dari kekeringan kritis dan kekeringan langka. Kekeringan kritis terjadi akibat pemenuhan air tiap warga di dusun mencapai 10 liter lebih per hari. Sedangkan jarak yang ditempuh untuk mendapatkan ketersediaan air bersih sejauh 3 kilometer.

Kekeringan langka, sambung dia, adalah kebutuhan air tiap warga di dusun itu di bawah 10 liter per hari. Jarak tempuh dari rumah warga ke sumber mata air terdekat, sekitar 0,5 kilometer hingga 3 kilometer.

“Per hari ini, kami lakukan pendistribusian bantuan air bersih ke 322 dusun di 72 desa yang tersebar di 9 kecamatan,” jelasnya.

Sementara, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam mengungkapkan, ‘Besti Berdering’ merupakan program penanggulangan bencana kekeringan. Salah satunya dengan menyalurkan bantuan air bersih ke dusun-dusun yang terdampak kekeringan.

“Program lain yang dilakukan adalah pengeboran di sejumlah desa terdampak kekeringan,” katanya, saat distribusi bantuan air bersih di Desa Jarin, Kecamatan Pademawu, Pamekasan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *