maduraindepth.com – Wahid Foundation (WF) berencana menggelar Bazar usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di depan Gedung Dekranasda pada Minggu ketiga Oktober mendatang. Hal itu diungkapkan Fasilitator Distrik WF, Faisol Ramdhoni.
Faisol mengungkapkan, UMKM yang terlibat diantaranya, kelompok disabilitas, usaha makanan dan minuman, pengrajin batik, pengrajin gerabah, pedagang kaki lima (PKL) dan sejumlah kelompok usaha binaan WF. Untuk mensukseskan kegiatan tersebut, pihaknya menggandeng Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdaganganp (Diskopindag) Kabupaten Sampang dan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI).
Rencana kegiatan dibahas dalam forum group Focus Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan di Warung Bunda Vivin pada Kamis (29/9) kemarin. Fokus pembahasannya meliputi konsep pelaksanaan, penentuan tanggal dan pelaku UMKM yang akan disasar.
Melalui kegiatan yang bertema Reguler Forum WF With Stakeholder itu, Faisol menjelaskan salah satu tujuan digelarnya bazar UMKM adalah mempromosikan UMKM di Sampang. Selain itu, untuk meningkatkan perekonomian pasca pandemi Covid-19.
“Tujuan lainnya adalah untuk memberikan pelayanan kepada UMKM dalam pembuatan NIB (Nomor Induk Berusaha). Termasuk di Kelurahan Rongtengah kami telah membina penyandang disabilitas,” kata Faisol, Kamis (29/9).
Lebih lanjut, Faisol mengungkapkan, terhitung sejak tiga bulan terakhir pihaknya telah melakukan pembinaan terhadap 30 UMKM di Kelurahan Rongtengah. Untuk mencapai target 180 UMKM dia mengaku melakukan kolaborasi dengan Disperindag dan PPDI untuk mensukseskan pelaksanaan bazar UMKM.
“Kami sudah ada tiga puluh UMKM, jadi sisanya saya mohon bantuan dinas koperasi dan PPDI,” tutur Faisol
Sementara itu, Kabid Koperasi dan UKM Diskopindag Sampang, Kurnia Sufartina mengatakan, pihaknya berharap Bazar yang direncanakan pada Oktober mendatang akan dilaksanakan pada minggu ketiga. Istri dari Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) ini berharap Bazar bisa terlaksana dengan sukses dan lancar.
Ia juga menyampaikan tiga pesan Kepala Diskopindag, Hj. Suhartini Kaptiati kepada peserta FGD. Pihaknya menginginkan, acara digelar di depan gedung Dekranasda Sampang dan diisi dengan kegiatan kesenian.
“Kalau di dalamnya bisa diisi dengan kerajinan batik dan gerabah. Untuk makanan dan minuman dan produk lainnya di depan Dekransna,” tuturnya.
Lanjut Tina, pesan keduanya konsumsi ingin melibatkan UMKM dengan menggunakan voucher. Yang ketiga adalah pentingnya publikasi dalam pembagian voucher kepada masyarakat.
“Misal pondok pesantren atau organisasi lainnya di luar organisasi perangkat daerah (OPD),” tandasnya. (RIF/MH)
