Sebanyak 61 Desa di Bangkalan Madura Alami Kekeringan

Kekeringan Madura
Lahan persawahan warga di Madura pada awal musim kemarau 2023.

maduraindepth.com – Sebanyak 61 desa yang tersebar di sembilan kecamatan di Kabupaten Bangkalan, Madura mengalami kekeringan. Hal itu berdasaekan data yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

BPBD menyebut, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau akan melanda Bangkalan hingga akhir Oktober 2023. Bahkan, kawasan terdampak juga diprediksi semakin meluas.

Kepala BPBD Bangkalan, Geger Heri Susianto menyampaikan, kekeringan yang melanda Bangkalan tersebut merupakan dampak El Nino. Maka, curah hujan akan berkuran.

“Kekeringan di Bangkalan menurut BMKG berkategori El Nino. Insyaallah kekeringan yang agak panjang, diperkirakan pada akhir Oktober masih mengalami kekeringan,” tuturnya, Rabu (5/7).

Ia menjelaskan, El Nino merupakan pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normal yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Dampak dari itu adalah berkurangnya curah hujan yang akhirnya memicu kekeringan di wilayah Indonesia.

“Kemarau tahun ini lebih panjang. Sebenarnya Juni kemarin sudah masuk kemarau, namun masih terjadi anomali karena masih turun hujan meski sebentar,” ujarnya.

Sembilan kecamatan yang terdampak El Nino itu yakni, Kecamatan Blega, Kecamatan Arosbaya, Klampis, Modung, Sepulu, Kokop, Kwanyar, dan Kecamatan Tanah Merah. Hal itu dihimpun dari data BPBD pada awal Juli.

“Kamis besok (hari ini), Dinsos, PDAM, pihak kecamatan, hingga desa, akan duduk bersama menyamakan persepsi. Semisal Dinsos sudah melakukan dropping bantuan air bersih ternyata kami juga dropping, saya tidak ingin ada tumpang tindih,” pungkas Hery. (RM/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *