maduraindepth.com – Pihak Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Sampang mengklarifikasi terkait isu miring yang berkembang di masyarakat. Beberapa isu yang mencuat di antaranya soal dugaan perlakuan istimewa terhadap narapidana tertentu, keberadaan “bilik asmara”, serta peredaran narkoba di dalam rutan.
Klarifikasi tersebut disampaikan langsung oleh staf keamaanan sekaligus Humas Rutan, Panca. Ia menegaskan, bahwa semua warga binaan diperlakukan sama.
“Tidak ada napi eksekutif di sini. Semua mengikuti aturan dan fasilitas yang sama,” ujar Panca pada maduraindepth.com, Selasa (27/5).
Terkait isu “bilik asmara” yang berfungsi sebagi ruang khusus bagi napi untuk berhubungan suami istri dengan bayaran, pihak Rutan membantah tegas. Panca menyampaikan, kunjungan tetap dilakukan sesuai prosedur.
“Itu tidak benar. Tidak ada ruang khusus semacam itu yang disediakan, apalagi dengan imbalan uang,” kata Panca.
Soal peredaran narkoba, Panca menyatakan hingga saat ini belum pernah ditemukan kasus narkoba di dalam rutan. Namun, ia tidak menampik adanya tantangan besar dalam pengawasan.
“Pernah ada penyelundupan HP, dan sudah kami beri sanksi tegas. Untuk narkoba, alhamdulillah belum ada temuan, tapi kami tidak lengah,” tambahnya.
Ia mengakui, pengawasan di Rutan Sampang memiliki keterbatasan, terutama akibat kondisi overkapasitas dan minimnya jumlah personel. “Rutan kami punya dua blok, tapi tiap blok hanya dijaga satu petugas,” ungkapnya.
“CCTV juga hanya ada di luar sel, sedangkan di dalam sel tidak ada kamera pengawas,” imbuhnya.
Untuk menekan risiko pelanggaran, Rutan Sampang telah bekerja sama dengan TNI, Polri, dan BNNK Sumenep dalam razia serta tes urine yang digelar pada Senin (26/5). Razia ini merupakan bagian dari pelaksanaan program nasional P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan serta Peredaran Gelap Narkoba).
Razia kamar hunian tak menemukan barang terlarang, dan hasil tes urine terhadap seluruh pegawai serta warga binaan menunjukkan hasil negatif. Meski begitu, pihak Rutan menegaskan bahwa kegiatan serupa akan terus dilakukan secara berkala untuk memastikan pengawasan tetap berjalan di tengah keterbatasan yang ada.
“Kami tidak menutup mata terhadap kekurangan. Kami terus berupaya memperbaiki sistem pengawasan dan membangun komitmen bersama agar Rutan Sampang bisa lebih baik,” tutup Panca. (Poer/MH)