Rujak Kelang Khas Branta Pamekasan, Bikin Pelanggan ‘Ngiler’

Rujak Kelang
Rujak Kelang Branta Pasisir, Pamekasan. (FOTO: RUK/MI)

maduraindepth.com – Selain dikenal dengan pelabuhan kelas III yang menjadi lokasi favorit bagi pemancing, Desa Branta, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Madura juga dikenal dengan makanan khasnya yang disebut dengan Rujak Kelang.

Cita rasanya yang khas dan unik bisa membuat orang kepincut. Bahkan ngiler.

Tidak heran jika banyak orang tertarik untuk mencoba mencicipi rujak yang satu ini. Mulai dari pelajar, mahasiswa hingga masyarakat umum. Tiap harinya penjual rujak kelang di Desa Branta Pasisir ramai dikerumuni para pembeli.

Mbak Fat, nama panggilan salah satu penjual Rujak Kelang di Branta mengatakan, rujak kelang ini tidak jauh beda dengan rujak pada umumnya. Akan tetapi rujak ini memiliki ciri khas karena memakai bumbu ikan laut dan air rebusan ikan yang dijadikan sambal rujaknya.

“Yang menjadi ciri khas dari rujak kelang itu, karena ikannya,” ujarnya pada tim liputan maduraindepth.com, beberapa waktu lalu.

Selama ini, pelanggan yang menikmati cita rasa rujak kelang bukan hanya warga di Pamekasan saja. Melainkan juga ada yang berasal dari luar kabupaten/kota, seperti Sampang, Sumenep. Bahkan ada juga yang dari luar Madura.

“Kalau pembelinya banyak bukan hanya dari Pamekasan, banyak dari luar pamekasan biasanya anak-anak muda seperti mahasiswa,” imbuhnya.

Sementara, salah satu pembeli dari kalangan mahasiswa, Hanisah mengatakan, bahwa rujak kelang tidak ditemukan di daerah lain. Dia mengaku, awalnya mencoba karena penasaran. Akan tetapi, karena rujaknya memiliki cita rasa yang khas, jadi ketagihan.

Baca juga:  Branding Batik Mobil Dinas di Pamekasan Dikritik Masyarakat

Hanisah juga mengaku ngiler jika temannya bercerita tentang rujak kelang.

Harga rujak kelang pun tidak mahal-mahal amat kok. Anda cukup merogoh kocek sebesar Rp 15 ribu untuk satu porsi rujak kelang.

Dengan harga segitu, Anda bisa memanjakan lidah. Karena dalam satu porsi rujak kelang terdapat ikan, rumput laut, siwil, gorengan, dan aneka macam buah. Seperti mentimun, kedongdong, mangga, dan sambal ikan.

“Rujak kelang di daerahku itu tidak ada, itu yang membuatku penasaran, terus banyak juga teman-teman di kampus ngomongin rujak kelang ini” ungkap Hanisah. (RUK/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *