maduraindepth.com – Sebanyak 2 ribu sertifikat tanah warga Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben akan diserahkan kepada pemiliknya oleh pemerintah kabupaten Sampang. Termasuk sertifikat tanah milik pengungsi konflik Syiah yang saat ini tinggal di Puspa Agro Jemundo, Sidoarjo.
Penyerahan 2 ribu sertifikat tanah dilaksanakan bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Sampang. Penyerahan sertifikat tersebut merupakan program dari Presiden Republik Indonesia (RI). Penyerahannya dilakukan secara simbolis kepada 50 penerima di Pendopo Trunojoyo, Sampang, Selasa (5/1).
Bupati Sampang melalui Camat Omben Tanda Sulistiana menyampaikan, penyerahan 2 ribu sertifikat tanah kepada warga Desa Karang Gayam akan dilakukan setelah penyerahan secara simbolis. “Sebenarnya semua sertifikat ingin langsung kami serahkan semua kepada para penerima, namun karena pandemi penyerahan dilakukan secara bertahap,” katanya saat dikonfirmasi.
Tanda mengungkapkan, dari sebanyak 2 ribu sertifikat yang akan diserahkan kepada warga Desa Karang Gayam, diantaranya merupakan sertifikat milik pengungsi Syiah yang telah menyatakan ikrar kembali ke Ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja), di Jemundo Sidoarjo. “Untuk rinciannya saya kurang tahu, yang tahu pasti adalah BPN Sampang,” tandasnya.
Tanda menegaskan, meski mereka saat ini tengah berada di Jemundo, Sidoarjo, mereka masih memiliki hak atas tanah dan lahan di Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben. Bahkan, kata dia, mereka juga punya hak untuk kembali ke kampung halaman.
“Para ulama masih melakukan mediasi, mungkin prosesnya masih panjang, tapi bisa dipastikan untuk saat ini situasi di Desa Karang Gayam masih dalam keadaan kondusif,” tegasnya.
Sekedar diketahui, dalam penyerahan sertifikat secara simbolis terhadap 50 penerima warga Desa Karang Gayam, Pemkab Sampang bersama BPN Sampang melakukan Video Conference (Vidcon) dengan Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara RI.
Melalui Vidcon, 50 warga Desa Karang Gayam yang hadir dalam acara tersebut memperlihatkan sertifikat yang telah diterimanya dengan cara mengangkat sertifikat sebagai tanda bahwa sertifikat telah diterima dan program sertifikat untuk rakyat Indonesia telah dilaksanakan. (RIF/MH)
