maduraindepth.com – Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinskes P2KB) Sumenep terus mengembangkan inovas. Teranyar, organisasi perangkat daerah (OPD) tersebut meluncurkan aplikasi Elektronik Mortality Report (Eatore).
Peluncuran aplikasi inovatif itu, dilaksanakan pada Minggu (15/12). Sekaligus, dalam kesempatan yang sama, digelar acara jalan-jalan sehat (JJS) untuk memeriahkan Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2024.
Kepala Dinkes P2KB Sumenep drg. Ellya Fardasah mengungkapkan, aplikasi Eatore memiliki fungsi untuk pelaporan peristiwa kematian berbasis digital. Sedangkan, laporan yang masuk ke aplikasi, akan terkoneksi pada server website milik dinkes P2KB.
“Dengan aplikasi Eatore, maka angka kematian peserta BPJS di Sumenep ini dapat diakurasikan,” ungkap Ellya melalui Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Kabid Yankes) Siti Hairiyah.
Bahkan, lanjut dia, angka kematian pasien reguler alias menjalani pengobatan secara mandiri, juga tercatat dalam aplikasi tersebut. Namun, proses penginputannya, dilaporkan secara langsung ke Dinkes P2KB Sumenep agar dimasukkan ke data aplikasi Eatore.
“Kami sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait Aplikasi Eatore. Sosialisasi itu melibatkan berbagai pihak, seperti Diskominfo dan Disdukcapil,” terangnya.
Menurutnya, akurasi angka kematian peserta BPJS sangat diperlukan. Sebab, jika peserta bersangkutan telah dilaporkan meninggal, maka kepesertaannya di BPJS kesehatan akan dinonaktifkan.
“Ini akan meningkatkan kualitas dan kuantitas penataan serta pelaporan peristiwa kematian,” pungkasnya. (bus)