Nekat Bersembunyi di Ponpes, Pelaku Balap Liar Diamankan Polisi

Nyai Hj. Mufarohah, Pengasuh Pondok Pesantren Irsyadus Solihin saat Konferensi Pers di Mapolres Sampang, Selasa (29/3). (Foto: Polres Sampang for MI)

maduraindepth.com – Sebanyak 40 kendaraan sepeda motor milik pelaku balap liar diamankan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sampang, Madura. Penggrebekan terhadap puluhan pelaku balap liar terjadi di Jalan Syamsul Arifin, Sampang, Minggu (27/3) sekitar 01.00 WIB.

Penggerebekan berjalan dramatis. Sebab, para pelaku balap liar berhamburan saat melihat kedatangan petugas kepolisian. Bahkan, demi menghindari kejaran polisi, sejumlah pelaku nekat bersembunyi di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) dan rumah warga.

Kedatangan para pelaku sontak membuat santriwati yang sedang istirahat kaget dan terbangun. Sebabnya, mereka datang secara tiba-tiba dan bersembunyi di kolong meja. Selain itu, pelaku juga nekat bersembunyi di ruangan yang berada di lantai dua gedung Ponpes itu.

Namun sial, aksi para pelaku balap liar diketahui oleh petugas setelah mengecek beberapa kendaraan yang terparkir di depan Ponpes.

“Kami kejar pelaku, saat dicek beberapa kendaraan ternyata ada yang kondisi mesinnya masih panas, karena itu kami masuk ke dalam Ponpes dan mendapati mereka lagi bersembunyi,” ucap Kasatlantas Polres Sampang AKP A. Nasution, Selasa (29/3).

Sementara, Pengasuh Ponpes Irsyadus Solihin, Mufarohah menyampaikan, dirinya tidak mengetahui kalau di dalam pondok ada sejumlah remaja yang bersembunyi dari kejaran Polisi. Para pelaku, kata dia, bisa masuk ke dalam gedung Ponpes lantaran masih belum ada pintu gerbang bagian depan, karena bangunan baru.

Baca juga:  Pemasangan Sheet Pile Untuk Mengurangi Debit Air Sungai Kemuning Sampang Saat Banjir

“Saya baru pulang dari Bangkalan, saya lihat banyak santri terbangun, ternyata ada sejumlah anak yang sembunyi di Ponpes, ” ungkapnya.

Ia menyebutkan kalau para pelaku balap liar itu sering nongkrong di dekat area Pondok sehingga sering menimbulkan keramaian.

“Teguran pun sering kami lakukan, namun pelaku yang mayoritas anak remaja tetap saja membandel,” pungkasnya. (Alim/AW)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto