maduraindepth.com – Sampah plastik di Indonesia menjadi persoalan. Termasuk di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.
Masalah sampah plastik di Kabupaten Sampang menjadi sorotan PCNU setempat. Hal ini diutarakan oleh ketua PCNU Sampang KH. Moh. Itqon Bushiri saat memberi sambutan dalam kegiatan petik laut atau rokat tase’, Ahad (8/12/2019).
Kyai Itqon mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang sadar lingkungan dengan cara tidak membuang sampah sembarangan. Namun dia juga menyayangkan masyarakat yang masih terbiasa membuang sampah ke tepi sungai.
Menurutnya, jika sampah dibuang di tepi sungai akan mencemari air dan mengganggu kehidupan makhluk yang ada di dalam air. Dijelaskan, jika terjadi air pasang maka sampah yang ada di tepi sungai akan terseret oleh air.
“Sampah-sampah itu, terutama sampah plastik akan mengurai racunnya dan mengakibatkan penyakit untuk ikan-ikan di laut,” jelasnya.
Kyai Itqon berharap, masyarakat di Kabupaten Sampang tidak membuang sampah sembarangan. Dia juga menghimbau, agar masyarakat mengurai sampah tersebut sebelum dibuang.
“Sebab sampah non-organik sangat membahayakan biota laut dan keberlangsungan hidup ikan di sungai dan di laut,” ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jenna R. Jambeck dari University of Georgia, pada tahun 2010 ada 275 juta ton sampah plastik yang dihasilkan di seluruh dunia. Sekitar 4,8-12,7 juta ton diantaranya terbuang dan mencemari laut.
Seperti dilansir cnbcindonesia.com, Indonesia memiliki populasi pesisir sebesar 187,2 juta yang setiap tahunnya menghasilkan 3,22 juta ton sampah plastik yang tak terkelola dengan baik. Sekitar 0,48-1,29 juta ton dari sampah plastik tersebut diduga mencemari lautan.
Melihat perkembangan masalah sampah plastik tersebut, agaknya pemerintah memang sudah harus mempercepat perbaikan sistem pengelolaannya. (MH/AW)