Kapal Khusus Transportasi Guru ke Pulau Mandangin Karam

Perahu guru ngajar mandangin tenggelam
Tangkapan layar. (IST)

maduraindepth.com – Kapal muatan orang khusus transportasi guru ke Pulau Mandangin, Sampang, karam. Sementara ini, dugaan kapal karam disebabkan bagian sisi lambung mengalami kebocoran.

Diketahui, kapal muatan khusus guru menuju Pulau Mandangin itu karam pada pukul 03.00 dini hari, Selasa (4/5). Sementara, mesin tidak sempat dievakuasi lantaran air sudah memenuhi badan kapal. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

“Dari sekitar pukul 00.01 air sudah setinggi 50 sentimeter, jelang subuh sudah tinggi tidak bisa diselamatkan lagi,” ungkap Anam salah satu keluarga pemilik kapal.

Menurutnya, sebelum karam, pemilik kapal tidak mengetahui kalau ada kebocoran. “Tidak diketahui kalau kapal bocor, jadi mesin belum sempat diangkat,” ucapnya.

Diterangkan, selama ini kapal tersebut memang dikhususkan untuk mengangkut guru sekolah dasar (SD) dari luar desa. Sementara terdapat satu kapal lagi untuk guru SMP dan SMK.

“Ada dua perahu yang setiap hari antar jemput guru pengajar dan nakes. Tapi akibat insiden ini tenaga pengajar dari luar pulau tidak bisa menyeberang atau mengajar ke pulau,” katanya.

Dijelaskan, kebocoran lambung kapal bukan akibat benturan pada batu karang atau pelabuhan. Dugaan sementara, kata dia, saat perjalanan setelah mengantar para guru di hari sebelumnya, terdapat tambalan kayu yang lepas dan tidak diketahui.

Baca juga:  Masyarakat Pulau Mandangin Diimbau Jangan Berkerumun Saat Idul Adha 1442 Hijriyah

“Ternyata setelah sampai di pelabuhan dermaga Mandangin, di malam harinya air semakin banyak yang masuk kapal lewat tambal kapal yang lepas,” terangnya.

Sementara, Wasid salah satu guru ngajar di salah satu SDN di Pulau Mandangin mengaku sedih. Lantaran tidak bisa menyeberang ke pulau akibat perahu bocor dan tidak bisa menjemput para tenaga pendidik.

“Kapal itu yang antar jemput kami pergi ngajar ke pulau. Hari ini tidak bisa berangkat karena insiden kapal karam,” paparnya.

“Kita (para guru) masih melakukan koordinasi sama pemilik kapal. Langkah apa yang akan diambil ke depan ini, yang jelas para guru tetap bisa melaksanakan kewajiban mengajar siswa di pulau,” imbuhnya. (Alim/*)

Baca Berita Menarik Lainnya DI SINI atau Ikuti Kami di Saluran Whatsapp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *