Kades Labuhan Terapkan Manajemen Swasta, Optimalisasi Pelayanan Desa

Desa Labuhan
Kepala Desa Labuhan, Kecamatan Sreseh Kabupaten Sampang, Ach. Jawahir. (FOTO: RIF/MI)

maduraindepth.com – Untuk memberikan layanan maksimal, Kepala Desa (Labuhan), Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang, Ach. Jawahir mulai menerapkan manajemen swasta dalam memberikan layanan kepada masyarakat, Jumat (10/12).

Kepada maduraindepth.com Jawahir mengatakan, pihaknya sudah membuat konsep beberapa program di desanya bersama beberapa pemuda desa. Di samping itu, pihaknya juga bekerja sama dengan salah satu pihak perguruan tinggi dan konsultan dari Malang untuk membantu memikirkan perkembangan di Desa Labuhan.

“Ada beberapa program yang telah kami rancang di Desa Labuhan, diantaranya pengadaan mesin mandiri, pelayanan berbasis smart phone, dan peningkatan perekonomian,” katanya.

Untuk memberikan layanan maksimal, pihaknya telah menyiapkan program layanan berbasis Informasi Tekhnologi (ITE). “Karena saat ini perkembangan teknologi sudah meningkat sangat pesat,” tuturnya.

Selain itu, kata mantan aktivis tersebut menjelaskan, pihaknya juga sudah menyiapkan beberapa program untuk masyarakat di desanya. Mulai dari sektor pertanian hingga sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

“Bahkan untuk destinasi wisata kami sudah kerja sama dengan konsultan dari Malang yang sudah teruji kapabilitasnya,” tuturnya.

Selain itu, untuk mensinergikan dengan program layanan masyarakat dari Pemkab Sampang, dia mengakui saat ini sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil).

Salah satunya melalui progran Sakera Mesem. Dimana dalam hal ini pihaknya berharap dapat melakukan perekamanan pembuatan e-KTP dari desa tanpa harus pergi ke kabupaten.

Baca juga:  Slamet Junaidi: Kontraktor di Sampang Akan Kita Tertibkan

“Jadi hanya cukup di desa, warga kami tidak usah pergi ke kabupaten,” ujarnya.

Dia berharap, apa yang telah diprogramkan di Tahun 2020 bisa terwujud di Tahun 2021 mendatang. Meskipun pada tahun ini beberapa program sempat tertahan karena adanya pandemi COVID-19.

“Karena terdapat banyak anggaran yang direcofusing untuk kegiatan covid-19,” tuturnya. (RIF/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto