maduraindepth.com – Sejumlah pemuda yang mengatasnamakan Relawan Pembela Demokrasi (RPD) mendatangi kantor Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Jawa Timur yang berada di wilayah Kabupaten Sumenep, Senin, (30/9). Kedatangan RPD sendiri, mengecam jika statemen Kacabdin Sumenep, Sugiono Eksantoso, di salah satu media online, bahwa aksi demonstrasi, Kamis (26/9) kemarin dinilai tidak ada gunanya.
Dalam pemberitaan tersebut, Sugiono tertulis mengatakan bahwa demonstrasi yang dilakukan massa salah sasaran. Sebab menurut dia, permasalahan yang terjadi ada di tataran pemerintah pusat.
“Sebenarnya ngapain itu teriak-teriak di sini, percuma. Karena kan yang terjadi di DPR RI, nggak ada gunanya, nggak ada artinya demo seperti itu di sini,” yang ditulis salah satu media online, Jumat (27/9).
Dalam kesempatan lain, Sugiono membantah di depan awak media jika statemen yang beredar tersebut adalah bentuk ketidakutuhan jurnalis dalam menulis berita.
“Itu yang tayang media online ada bahasa yang tidak utuh, karena konteksnya untuk Mahasiswa, bukan untuk Siswa. Saya tidak pernah bilang itu Mahasiswa, tapi pelajar. Karena pelajar memang tidak boleh ikut demonstrasi, itu jelas larangannya,” ungkapnya saat dilakukan jumpa pers, Senin (30/9).
Berita Terkait: Siswa Ikut Unjuk Rasa, Kacabdin Sumenep : Itu Yang Ikut Pasti Pribadi Siswa Sendiri
Bahkan, dengan terang-terangan pihaknya mengklaim bahwa ada perubahan fakta yang disengaja oleh awak media dalam berita tersebut.
“Ya kan kalau ada kata kalimat yang nggak utuh sama saja dengan di pelintir beritanya, tolonglah jangan digoreng lagi bahasanya. Itu ada yang nggak utuh dari paragraf pertama dengan yang selanjutnya,” tegasnya.
Namun, Sugiono, berjanji akan berhati-hati kembali saat menghadapi media pada saat konfirmasi. “Ya sudah lah ini juga pembelajaran kepada saya, artinya saya kedepan harus berhati-hati kepada media,” tambahnya.
Sementara itu, Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi, Suyitno, menjelaskan jika Kacabdin Sumenep harus melakukan permintaan maaf secara terbuka. “Kacabdin dalam hal ini harus meminta maaf secara terbuka, sebab dengan statemen seperti itu di media. Secara tegas telah menciderai demokrasi,” teriaknya.
Diketahui, bahwa Kacabdin Sumenep akan melakukan konsolidasi dengan media terkait, perihal berita yang di kla telah memplintir dirinya. (MR/AJ)