banner 728x90
Profil  

Anak Pelatih Tanpa Privilege: Kisah Perjuangan Alfira Sumbang Perunggu untuk Sampang

Atlet menembak perbakin Sampang
Alfira Aidha Shafa. (Foto: Purnawihadi/MID)

maduraindepth.com – Di balik deretan prestasi atlet muda Sampang, nama Alfira Aidha Shafa kian mencuri perhatian. Siswi kelas X SMA 3 Sampang ini membuktikan bahwa bakat, kerja keras, dan disiplin bisa membawa siapa pun pada pencapaian, meski tanpa privilege.

Sejak duduk di bangku SMP, Alfira mulai mengenal olahraga menembak. Awalnya, ia hanya sekadar ikut-ikutan karena dorongan orang tua. Namun perlahan, rasa penasaran berubah menjadi kecintaan yang serius terhadap cabang olahraga yang penuh konsentrasi itu.

Menariknya, Alfira adalah putri dari Hasan Busri, pelatih Perbakin Sampang. Status itu seringkali membuat orang beranggapan bahwa ia mendapat privilege atau jalan istimewa. Nyatanya, sang ayah justru lebih tegas menjaga profesionalitas.

“Kalau kamu nilainya jelek, saya tidak akan tanggung meskipun kamu anak saya,” ujar Hasan Busri tegas.

Didikan keras itu tak membuat Alfira patah semangat. Justru, ia menjadikannya cambuk untuk terus berlatih dan membuktikan diri di lapangan.

Baca juga: Khanza Putri, Bintang Muda Menembak yang Mengangkat Nama Sampang

Usahanya berbuah manis ketika berhasil meraih medali perunggu di ajang Kejurnas Jakarta. Sejak itu, langkahnya kian mantap.

Di tingkat Pengprov, Alfira kembali menorehkan prestasi dengan raihan medali perak dan perunggu di nomor tim maupun mix team. Puncaknya, di Porprov 2025, ia berhasil menyumbang medali perunggu untuk Sampang. Capaian itu sekaligus menjadi tiket baginya menuju Popnas, tantangan baru yang lebih bergengsi.

Baca juga:  Raih Suara Terbanyak di Dapil 6, Ternyata Caleg ini Seorang Ustadz

Meski telah mencatatkan sejumlah prestasi, Alfira tidak cepat berpuas diri. Ia terus berlatih keras demi meningkatkan kemampuan. Impiannya jelas, menyusul jejak seniornya, Cindy Vira Utamy, yang telah lebih dulu mengharumkan nama Sampang di pentas nasional.

Bagi Alfira, dukungan keluarga dan disiplin diri adalah kunci. Bagi Sampang, kehadirannya menjadi bukti bahwa prestasi bisa lahir dari kerja keras, bukan dari perlakuan khusus. (Poer/MH)

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *