maduraindepth.com – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Surabaya menggelar pelatihan cek fakta untuk jurnalis di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Kegiatan digelar di kampus Politeknik Negeri Madura (Poltera) selama dua hari, Sabtu-Minggu (28-29/5/2022).
Sekretaris AJI Surabaya Andre Yuris mengatakan, pelatihan cek fakta merupakan bagian dari ikhtiar AJI untuk mendorong jurnalis lokal terlibat menekan disinformasi dan misinformasi. AJI Indonesia bekerjasama dengan google news initiative dalam menggelar kegiatan tersebut.
Sebanyak 15 jurnalis dari berbagai media terlibat aktif dalam pelatihan tersebut. Selain itu, jurnalis kampus juga turut serta.
“Ini bagian dari ikhtiar AJI dalam mendorong jurnalis lokal untuk terlibat dalam cek fakta. Harapannya, nanti di Media masing-masing nantinya ada kanal khusus untuk cek fakta,” ujarnya.
Andre mengutarakan, di tengah kemajuan teknologi informasi, masyarakat dihadapkan dengan surplus dan defisit informasi terjadi dimana-mana. Akibatnya muncul disinformasi dan misinformasi yang melahirkan hoax.
Menurutnya, jurnalis bertanggung jawab untuk mencegah dan memberikan edukasi kepada masyarakat termasuk pers kampus. Karena pers menjadi bagian penting dalam edukasi publik.
“Tanpa informasi berkualitas dari jurnalis, publik mengonsumsi informasi yang tidak berkualitas,” ujarnya.
Ada sembilan materi yang diajarkan dalam training tersebut. Yakni, Landscape Hoax di dunia dan peran media serta praktek membuat hoax.
Kemudian, Anatomi Hoax, menelusuri konten asli dan analisis sumber, Audit Media Sosial, dan Verifikasi Lokasi. Selain itu, ada materi teknik pencarian di Google, digital Hygiene, dan etika Pengecekan Fakta.
Training ini mendapat apresiasi dari peserta. Diantaranya, Robiatul Adawiyah Jurnalis Poltera. Dia menilai, training ini sangat membantu dalam mencari informasi yang benar atau sesuai fakta.
“Kegiatan ini sesuai dengan keadaan di era seperti sekarang, dimana banyak orang yang mudah tertipu dengan isu-isu hoax,” tuturnya. (*)