maduraindepth.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep terus memperkuat komitmennya dalam menciptakan iklim investasi, yang mendukung kesejahteraan masyarakat.
Dalam momen Debat Publik Ketiga Pilkada 2024, Calon Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menegaskan, berbicara investasi bukan hanya tentang besaran angka modal yang ditanamkan, namun juga seberapa besar manfaat yang diberikan atas kehadiran investasi tersebut.
Untuk itu, dirinya menerangkan sejauh ini meskipun Pemkab Sumenep selalu membuka lebar pintu untuk para investor, namun ada syarat yang harus dipenuhi, yakni setiap investasi yang masuk harus memberikan dampak positif yang signifikan bagi warga Sumenep.
Baik dari segi penyediaan lapangan kerja, peningkatan roda perekonomian, perkembangan sektor pariwisata hingga beberapa hal lainnya.
Fauzi menjelaskan bahwa investasi yang dibutuhkan di Sumenep bukan hanya investasi besar, seperti pembangunan hotel atau rumah sakit, melainkan juga investasi menengah dan kecil yang lebih dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.
“Sekitar 95% investasi yang masuk ke Sumenep selama ini adalah investasi menengah hingga kecil. Kami lebih fokus pada investasi yang bisa memberikan dampak langsung pada perekonomian lokal, yang lebih sesuai dengan potensi yang ada di daerah kami,” kata Fauzi.
Ia juga menambahkan bahwa dalam konteks omnibus law, yang terkait dengan regulasi investasi, Sumenep siap mendukung jenis investasi apa pun yang dapat meningkatkan perekonomian daerah.
Dirinya memahami bahwa ada dua jenis investasi, yaitu makro dan mikro. Untuk Sumenep, investasi mikro dan menengah menjadi prioritas pemerintah, sebab lebih s sesuai dengan kondisi di lapangan.
“Karena lebih sesuai dengan kebutuhan daerah kami,” jelas Fauzi.
Namun, Fauzi tidak menampik bahwa investasi besar juga tetap penting. Ia mencontohkan sektor sumber daya alam, termasuk eksplorasi migas menjadi salah satu potensi besar yang dapat didorong di Sumenep.
“Kami melihat potensi yang luar biasa di sektor sumber daya alam. Eksplorasi migas, misalnya, bisa menjadi sektor investasi besar yang sangat bermanfaat bagi daerah ini,” ujar Fauzi.
Dia menambahkan, optimisme pemerintah daerah semakin menguat dengan hasil positif dari sejumlah indikator ekonomi. Beberapa diantaranya seperti, angka pengangguran yang terus menurun dan pertumbuhan ekonomi yang stabil menjadi tanda keberhasilan kebijakan yang telah diterapkan.
“Pengangguran terbuka kami semakin rendah setiap tahun, dan meskipun pertumbuhan ekonomi kami terbilang tidak terlalu tinggi, yaitu hanya 0,26%, itu menunjukkan keberhasilan kami dalam menjaga stabilitas. Indikator kemiskinan juga semakin menurun, dari 20,51% menjadi 17,78%. Kami percaya, ini adalah hasil dari kebijakan yang terus berfokus pada kesejahteraan masyarakat,” ujar Fauzi.
Lebih lanjut, dirinya berkomitmen untuk terus mendorong kebijakan yang dapat mengoptimalkan potensi daerah, termasuk membuka peluang lebih luas bagi investor yang berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Kami akan terus melanjutkan kebijakan yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat, dan memperbaiki seluruh indikator ekonomi demi kesejahteraan rakyat Sumenep,” pungkas Fauzi.
Diinformasikan, realisasi investasi di Sumenep terus mengalami trend positif selama tiga tahun terakhir berdasarkan data dari Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumenep diketahui, pada tahun 2022, realisasi investasi di Kota Keris mencapai Rp 1.777.132.906.063 dengan serapan tenaga kerja sebanyak 31.227 orang.
Angka tersebut, mengalami peningkatan pada tahun 2023, menjadi Rp 2.101.692.051.534, yang juga diikuti bertambahnya tenaga kerja, dengan jumlah total 45.454 orang.
Sementara per September 2024, Pemkab Sumenep telah berhasil mencapai nilai realisasi investasi sebesar 2.417.185.183.466. (*/AJ)