banner 728x90

Haul Raja-Raja se-Madura, Pengingat Akar Sejarah dan Nilai Luhur Sumenep

Haul Raja- Raja se-Madura. (Foto : Arif/MID)

maduraindepth.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep menggelar Haul Raja-Raja se-Madura dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-756 Kabupaten Sumenep, bertempat di Pendopo Agung Keraton Sumenep, Senin (27/10/2025).

Kegiatan religius dan budaya ini menjadi salah satu rangkaian utama peringatan Hari Jadi tahun ini. Acara diawali dengan pembacaan surah Al-Fatihah oleh KHR. Taufiq Syakur, istighotsah oleh KH. Abdullah Holil, tahlil oleh KH. Ali Fiqri Abdullah, dilanjutkan dengan selawat dan qiyam, serta ceramah agama oleh Habib Muhammad AS Segar. Doa penutup dipimpin oleh Habib Alwi Zainal Abidin Bittagih dan KH. Ach. Sa’dudün.

Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menyampaikan bahwa Haul Raja-Raja se-Madura bukan sekadar tradisi seremonial, melainkan momentum untuk meneladani perjuangan dan kebijaksanaan para raja yang telah meletakkan dasar pemerintahan dan kebudayaan di Pulau Madura, khususnya di Kabupaten Sumenep.

“Haul ini bukan hanya untuk mengenang jasa para raja, tetapi juga mengingatkan seluruh masyarakat agar tidak melupakan akar sejarah dan nilai-nilai luhur yang mereka wariskan. Kabupaten di Madura, khususnya Sumenep, berdiri tegak hari ini berkat doa, perjuangan, dan kebijaksanaan para pendahulu,” ujar Bupati.

Ia menegaskan pentingnya menjaga kerukunan, persaudaraan, dan kecintaan terhadap daerah, sebagai bentuk melanjutkan warisan para leluhur. Nilai-nilai religius, kebudayaan, dan gotong royong yang diwariskan para raja, kata dia, harus terus hidup di tengah masyarakat modern saat ini.

Baca juga:  Ini yang Dibahas Kemenag Saat Rapat Penyusunan Program Penyuluh Agama Islam

“Kami ingin semangat kebersamaan antar masyarakat Madura terjaga sampai kapan pun. Meskipun berbeda wilayah administratif, secara sejarah dan budaya kita berasal dari akar yang sama,” ungkapnya.

Melalui kegiatan Haul Raja-Raja se-Madura, Bupati berharap masyarakat semakin mencintai sejarah daerahnya, serta menjadikan nilai keislaman dan kearifan lokal sebagai pedoman hidup dalam membangun Sumenep yang berkeadaban, religius, dan berkemajuan.

“Sebagai penerus pembangunan, penting bagi kita untuk meneladani nilai perjuangan, kebijaksanaan, dan kearifan para leluhur yang telah membangun fondasi pemerintahan dan peradaban di Madura, khususnya Sumenep,” pungkasnya. (Rif/Aj)

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *