maduraindepth.com – Sebanyak 49 warga binaan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Sampang mengikuti program penghapusan tato, Jumat (15/8/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari pembinaan kepribadian dan keagamaan, yang diawali dengan ceramah bertema tobat di pesantren dalam lingkungan rutan.
Acara tersebut turut dihadiri sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat, di antaranya Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setdakab Sampang Sudarmanto, Kasat Tahti Polres Sampang Aiptu Johanes Kilrewo, Danramil Tambelangan Ali Murdani, Kepala BRI Cabang Sampang Dahlan Hariyadi, Pengasuh Ponpes Al Haramain KH. Izzat Hasan Iraqie, serta KH. Kian Santang.
Kepala Rutan Sampang Kamesworo menegaskan, program ini dijalankan sepenuhnya atas dasar kesadaran warga binaan. “Semua murni kemauan mereka, tidak ada paksaan. Mereka paham bahwa wudu tidak sempurna jika air terhalang tinta tato,” ujarnya.
Sebelum tindakan, peserta terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kesehatan seperti pengecekan tekanan darah dan kadar gula. Proses penghapusan tato dilakukan dengan metode laser, diawali pembersihan area tato dan pemberian krim anestesi untuk mengurangi rasa tidak nyaman.
Pelaksanaan program ini melibatkan empat relawan dari Pekanbaru yang merupakan rekan Kamesworo saat bertugas di Karawang dan Padang. Seluruh layanan diberikan secara gratis. “Tato yang semula jelas kini memudar seperti bekas luka. Prosesnya pun tidak menimbulkan rasa sakit berarti,” kata Kamesworo.
Ia berharap program tersebut mampu mengikis stigma negatif masyarakat terhadap mantan narapidana, terutama yang memiliki tato. “Kalau stigma itu hilang, mereka akan lebih mudah diterima kembali di tengah masyarakat dan bisa lebih istiqamah dalam beribadah,” tegasnya.
Kamesworo menambahkan, program penghapusan tato tahap kedua direncanakan digelar bertepatan dengan peringatan Hari Santri tahun ini. (Poer/Aj)













