maduraindepth.com – Kunjungan tim dosen Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta di Pulau Sapudi, Sumenep, dalam rangka kerjasama HCML – UPN, membuahkan beberapa ide usulan untuk program pengembangan masyarakat (PPM). Salah satu usulan tersebut adalah penyediaan dan pendistribusian air bersih untuk masyarakat.
“Di Sapudi itu ada dua sumber air. Satu sumber sudah dimanfaatkan dan satu sumber lagi masih belum bisa dimanfaatkan karena air dari sumber tersebut berbau belerang,” ungkap Dosen UPN Yogyakarta Saptopo saat kunjungan ke Sapudi, Jumat (18/10).
Menurutnya, kebutuhan air bersih di Sapudi adalah permasalahan krusial yang hampir menemukan jalan keluar. “Kalau sumber air itu mau dimanfaatkan, kita bisa mendatangkan ilmuan untuk mengambil sampel air. Harapannya bisa ditemukan solusi agar sumber air tersebut bisa dimanfaatkan untuk masyarakat,” jelasnya.
Menanggapi ide usulan tersebut, Head of Site Relations HCML Ali Aliyudin menerangkan, pihaknya bisa menerima usulan tersebut sesuai dengan aturan yang selama ini diterapkan. “Perencanaan PPM kami laksanakan secara buttom up. Artinya program itu berasal dari usulan masyarakat yang digodok di desa, kemudian menjadi usulan program yang diajukan ke HCML,” terangnya.
Meski tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat, kata Ali, HCML sebagai kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) Migas yang beroperasi di wilayah Madura, selalu berusaha membantu pemerintah dalam membangun dan mengembangkan daerah.
Untuk diketahui, tim dosen UPN Yogyakarta berkunjung selama dua hari di Madura, yaitu pada Kamis-Jumat (17-18/10). Selain melihat langsung potensi dan lokasi program PPM, tim dosen UPN juga memberikan materi mengenai metode Social Return on Investment (SROI) kepada para pendamping PPM. (AJ/*)