maduraindepth.com – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Jawa, Bali, Nusa Tenggara (Jabanusa), bersama puluhan insan pers dan perwakilan Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) Surabaya berkunjung ke Pulau Mandangin, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura, Kamis (2/11). Tujuannya, melihat secara langsung hasil Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) HCML yang dilaksanakan sejak 2019, mulai dari sektor ekonomi, infrastruktur, maupun pemberdayaan.
Rombongan dari SKK Migas Jabanusa, puluhan insan pers, dan HCML Surabaya berangkat dari Pelabuhan Taddan Trunojoyo Sampang menuju Pulau Mandangin sekitar pukul 08.30. Setibanya di lokasi, rombongan langsung melakukan kunjungan kerja mulai dari landmark Pulau Mandangin, bengkel Bukhori, jalan rabat beton, mushala, kantor balai desa, alat pendeteksi bau, dan berakhir di UMKM Dapoer Haidar.
Head of Field Relations HCML, Ali Aliyuddin menjelaskan, semua program yang dilaksanakan oleh pendamping PPM HCML sejak 2019 terus mengedepankan asas kemanfaatan bagi masyarakat Pulau Mandangin. “Kami mencoba menyentuh potensi lokal yang berpotensi dikembangkan, seperti UMKM, bengkel, peningkatan alat tangkap ikan, dan infrastruktur yang berkelanjutan serta bermanfaat,” ucapnya.
Dia menyebutkan, PPM terus dilakukan setiap tahunnya melalu jaring aspirasi masyarkat (Jasmas). Kemudian, untuk memastikan hasil binaan itu berkelanjutan, maka diperlukan adanya pendamping.
“Kita terus berikan dukungan agar yang dibina HCML ini tetap konsisten. Sehingga manfaatnya benar-benar terasa untuk kemandirian ekonomi masyarakat,” imbuhnya.
Tidak hanya pada aspek UMKM dan pelatihan, HCML juga telah memberikan bantuan PPM berupa infrastruktur yang hingga kini masih dirasakan manfaatnya oleh warga desa Pulau Mandangin. Seperti pembangunan mushala, jalan rabat beton, kantor balai desa, dan alat pendeteksi bau.
“Intinya PPM ini kami terus berikan setiap tahunnya dan dilakukan oleh pendamping melalui hasil jasmas untuk masyarakat,” kata Ali.
Sementara, Bhukori Muslim, salah satu warga Desa Mandangin yang mendapat program pembinaan HCML di bidang usaha bengkel merasa terbantu. “Alhamdulillah saya merasa terbantu, selain dilatih juga dikasih alat mesin kompresor,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Diana Safira, Owner UMKM Dapoer Haidar yang juga merupakan binaan HCML. Dia mengaku hingga kini masih konsisten menjual hasil olahan tangkapan ikan, seperti sambal udang, cumi-cumi, dan ikan tinggal serta makanan lokal lainnya.
“Adanya pembinaan dari HCML sangat terasa manfaatnya, selain mengangkat kekayaan hasil tangkapan ikan juga membantu warga dalam membuka usaha,”terangnya.
Bahkan, kata perempuan yang akrab disapa Fira itu, sejak 2019 dia mendapat pelatihan dari HCML sampai saat ini terasa adanya, hingga diikut sertakan dalam setiap acara, seperti kegiatan Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) 2023, dan pameran produk di Jatim Fair 2022 Surabaya. “Kami harapkan selain adanya pembinaan, juga ada bantuan alat tambahan untuk terus kami tingkatkan, baik dalam segi pemasaran, kemasan, label halal dan pengikatan usaha lainnya,” harapnya. (Alim/*)
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya DI SINI