Video Viral Lolos dari Penculikan Ternyata Hanya Akal-akalan Siswa yang Lambat Masuk Kelas

Kapolsek Camplong memanggil pelaku perekam video dan siswa yang bersangkutan di Camplong untuk memberikan klarifikasi. (FOTO: Polsek Camplong for MiD)

maduraindepth.com – Sempat viral video pengakuan seorang anak Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Camplong, Sampang, Madura yang lolos dari sekapan penculikan anak. Diketahui video yang berdurasi 02:36 detik itu tersebar sejak Ahad (29/1/2023).

Video yang menggegerkan warga itu diketahui direkam langsung oleh Kepala SDN Dharma Camplong III atas nama Jumali. Akibat dari ulahnya itu, Jumali beserta empat siswanya yang terlibat dalam cerita video itu dipanggil oleh Kepolisian Sektor (Polsek) setempat, Selasa (31/1). Pemanggilan dilakukan guna dimintai keterangan secara pasti.

banner auto

“Awalnya, bermula sebelum saya masuk sekolah, ada wali murid bilang jika ada kejadian penculikan anak. Lalu wali murid itu menitipkan anaknya ke saya untuk dijaga saat berada di sekolah,” kata Jumali.

Berawal dari kabar tersebut, kemudian Jumali masuk ke dalam kelas dan melihat siswanya sedang berkerumun. Melihat sisanya itu, dia bertanya siapa korbannya, kemudian memanggil siswa tersebut ke ruangannya.

Dalam pengakuannya, Jumali yang merekam video tersebut awalnya percaya terhadap skenario cerita yang disampaikan oleh anak didiknya di kelas. Sehingga dia berani menanyakan dan diambil video pengakuan siswa itu.

“Saya rekam video sebagai data pribadi dan dikirim ke guru yang lain agar hati-hati menjaga siswanya di sekolah,” tuturnya.

Diakali Siswa yang Lambat Masuk Kelas

Dia mengaku, sebelumnya memang tidak tahu jika kejadian sebenarnya hanya akal-akalan siswanya. Sebab alasan mereka melakukan itu agar tidak dimarahi gurunya karena lambat masuk kelas.

Baca juga:  Antisipasi Dampak Covid-19, Dinas Perikanan Sampang Usulkan Bantuan untuk Nelayan

“Saya tidak tahu kalau pengakuannya hanya rekayasa, selang beberapa jam kami didatangi anggota Polsek Camplong dan memberi tahu kalau itu berita bohong (hoax),” ungkapnya.

Akibat kelalaiannya, Jumali minta maaf kepada masyarakat akibat viralnya video tersebut yang meresahkan masyarakat. “Saya minta maaf kepada orang tua siswa dan masyarakat,” ucapnya lagi.

Di tempat yang sama, Kapolsek Camplong AKP Budi Nugroho menyampaikan, maksud pemanggilan guru dan siswa bersangkutan guna memberi klarifikasi soal rekaman video pengakuan siswa lolos dari penculikan anak yang sempat viral di media sosial.

“Iya, dipanggil untuk klarifikasi soal video yang ternyata itu akal-akalan siswanya saja,” katanya.

Atas kejadian itu, pihaknya berpesan kepada orang tua agar menjaga anak-anaknya. Kemudian jangan memakaikan perhiasan yang berlebihan agar tidak menjadi incaran kejahatan.

“Kami ingin guru dan orang tua tetap menjaga anaknya, serta jangan termakan berita bohong apalagi menyebarkan kepada masyarakat, cek dulu kebenarannya sebelum disebar,” pungkasnya. (Alim/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto