Sepanjang 2021 Hasil Tangkapan Ikan di Sampang Meningkat

Puluhan perahu purse sein milik nelayan desa Pulau Mandangin ketika tidak melaut. (Foto : Alimuddin/MI)

maduraindepth.com – Selama setahun jumlah tangkapan ikan di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, mengalami peningkatan. Dinas Perikanan dan Kelautan setempat mencatat, sepanjang tahun 2021 jumlah tangkapan mencapai 15.150 ton ikan.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sampang Wahyu Peihartono menyebutkan, jumlah tangkapan itu lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Pada 2020 jumlah tangkapan ikan sekitar 11 ribu ton.

banner auto

“Dari laporan penyuluh, memang data tangkapan ikan 2021 alami peningkatan. Mungkin masyarakat lebih semangat kerja karena tuntutan kebutuhan hidup selama pandemi,” ujar Wahyu pada maduraindepth.com, Jumat (31/12).

Kendati demikian, guna mengantisipasi terjadinya musim paceklik bagi nelayan, pihaknya hingga kini masih mencari solusi. Menurutnya, masa paceklik bagi nelayan merupakan hal yang wajar karena jumlah nelayan di Sampang tercatat 15.761 orang. Sementara perahu yang ada sekitar 3.543 armada.

“128 itu di atas 10 Gross tonnage (GT) sedangkan selebihnya dibawa 10 GT. Artinya kalau 3.543 kapal yang ada dibandingkan jumlah 15.761 nelayan, maka sisanya adalah sebagai Anak Buah Kapal (ABK),” terangnya.

Perahu kecil milik nelayan berjejer di bibir pantai. (Foto: Alimuddin/MI)

 

Sedangkan ABK sendiri dianggap bisa permanen dan musiman. Apalagi posisi geografis peta Sampang diapit oleh dua lautan Madura dan Jawa dengan luas daerah pesisirnya hanya 96 persegi. Di bagian utara hanya 46 kilometer persegi, sedangkan selatan sekitar 36 kilometer persegi.

Baca juga:  Disambar Petir, Rumah di Omben Sampang Madura Ludes Terbakar

“Hasil tangkapan tecatat sampai November 2021 sekitar 15.150 ton terdiri dari pelapis kecil dan besar dengan harga anjlok,” ucap Wahyu.

Pada 2022 mendatang, pihaknya akan memberlakukan program diserfikasi masyarakat nelayan dengan memanfaatkan lahan kosong untuk budidaya ikan. Program ini agar para nelayan tetap bisa memenuhi kebutuhan hidup saat musim paceklik.

“Tahun 2022 kita akan ada program pasca paceklik, karena 12 ribu nelayan kita ini rata-rata ABK, sehingga bagi ibu-ibu dan bapak yang nganggur saat musim paceklik bisa melakukan budidaya ikan seperti lele, kerapu, gurami dan lain-lain,” pungkasnya. (Alim/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto