Selama Pandemi KBM di Pamekasan Tidak Efektif, Pembelajaran Daring Hanya di Kota

Istimewa.

maduraindepth.com – Imbas pandemi Covid-19 di Kabupaten Pamekasan, sangat berpengaruh pada sektor pendidikan setempat. Pasalnya, siswa yang berada di desa tidak bisa mengikuti proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sesuai dengan anjuran pemerintah.

Ahmad Muzanni, siswa SD di Kecamatan Batumarmar mengatakan sudah sekitar dua bulan tidak mengikuti KBM dari sekolahnya. “Karena sekolah libur, saya dengan teman hanya bermain,” ucapnya pada maduraindepth.com, Ahad (3/5).

Sekali, Muzanni mengikuti pelajaran via televisi. Namun dia mengaku metode pembelajaran melalui media televisi tidak efektif terhadap dirinya.

“Sekali saja ngerjakan tugas, setelah itu tidak ada lagi,” tuturnya.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan, Achmad Zaini, mengakui adanya kendala di bidang pendidikan saat pandemi Covid-19. Diungkapkannya, pembelajaran hanya bisa dirasakan oleh siswa yang berada di wilayah perkotaan saja.

“Sedangkan Pembelajaran via daring ini sifatnya kan serentak sedangkan masyarakat kita tidak sepenuhnya siap,” jelas Zaini.

Zaini menuturkan, di tengah pandemi ini proses KBM di Pamekasan tidak efektif karena pengajar dan pelajar masih bergantung pada pertemuan tatap muka. Hal itu disebabkan karena minimnya fasilitas yang dimiliki.

Selain itu, pihaknya saat ini berupaya menyesuaikan proses KBM untuk terus berjalan secara normal dan efektif ditengah Pandemi Covid-19. “Kami terus melakukan evaluasi nantinya kita akan pelajari dan kita jadikan sebagai acuan dalam bentuk rekomendasikan untuk proses pembelajaran,” ujarnya. (RUK/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto