maduraindepth.com – Pelanggaran lalu lintas berupa aksi melawan arus masih sering terjadi di sekitar Alun-alun Trunojoyo Sampang, meski rambu satu arah sudah terpasang jelas. Pengendara roda dua dan empat sama-sama tak jarang nekat menerobos jalur yang salah arah.
Pedagang kaki lima berinisial AB menilai pelanggaran sering terjadi, meski malam hari saat kondisi lalu lintas padat. “Sudah ada rambu, tapi masih dilanggar. Kadang di depan petugas pun dibiarkan,” ujarnya, Selasa (1/7).
Hal serupa diungkapkan tukang parkir yang enggan menyebut kan namanya. Ia menyebut jalur satu arah sebenarnya cukup efektif mengurai macet, tapi kurangnya pengawasan membuat aturan tak berjalan maksimal.
“Kalau bisa CCTV ditambah. Pelanggaran sering terjadi di titik yang tak terpantau,” katanya.
Menurutnya, beberapa pengendara bahkan nekat memperingatkan pelanggar dengan cara memepet, seperti yang dilakukan odong-odong beberapa hari yang lalu. Namun, cara ini dinilai berisiko dan memicu konflik.
Kondisi ini juga menjadi sorotan pengunjung dari luar daerah yang menilai kesadaran pengendara dan ketegasan petugas masih minim, mencoreng wajah kota.
Hingga kini belum ada tindakan tegas dari Dishub maupun aparat terkait. Meski masih dalam tahap sosialisasi, warga berharap aturan tidak hanya sekadar formalitas.
“Kalau terus dibiarkan, orang akan anggap remeh. Ini bukan sekadar aturan, tapi soal keselamatan,” tegas AB. (Poer/MH)