maduraindepth.com – Konser musik reggae yang digelar di Jalan KH Wahid Hasyim, Sampang, Minggu (29/10) mengundang perhatian. Sebab, konser musik yang diadakan oleh Sampang Brand Festival (Festipang) tersebut sempat didatangi oleh ulama dan laskar Sakera.
Berdasarkan kabar yang beredar, konser yang mendatangkan artis Dhyo Haw sebagai salah satu guest star tersebut harus berhenti lebih cepat karena tidak sesuai dengan norma dan kearifan lokal yang berlaku.
Habib Abdurrahman, salah satu ulama yang datang ke lokasi menyempaikan bahwa kedatangan pihaknya untuk memonitoring dan memastikan berjelannya konser tersebut sesuai dengan norma dan etika yang berlaku di wilayah sekitar.
Mengenai konser musik tersebut, Habib Abdurrahman menyayangkan beberapa hal, salah satunya tidak adanya penyekat untuk memisahkan penonton laki-laki dan perempuan.
”Kami sarankan untuk tidak ada joget-jogetan, tidak ada DJ, tidak ada koplo, bukan raggae, laki dan perempuan harus terpisah,” ungkapnya saat dikonfirmasi usai kegiatan konser.
Dilain pihak, Ketua Festipang Badrus Soleh selaku penyelenggara kegiatan membantah kabar mengenai waktu konser yang selesai lebih cepat. Menurut dia, konser yang dihadiri oleh sekitar 400 orang penonton itu sudah berjalan sebagaimana mestinya.
”Kegiatan berjalan sesuai jadwal, kami buka tenant dan bisnis space pukul 16.00 WIB, kalau untuk panggung mulai pukul 19.00 WIB sampai pukul 23.00 WIB berdasarkan rundown acara. Konser berjalan sesuai jadwal, kami memberi waktu untuk para guest star tampil sekitar 40 – 45 menit,” jelasnya.
Terlepas dari hal tersebut, pria 26 tahun tersebut mengharapkan adanya aturan yang jelas mengenai pengadaan event di Kabupaten Sampang.
”Sepertinya di Sampang ini yang punya aturan itu kelompok tertentu atau pemerintah. Misalnya seperti di Aceh, itu jelas melarang konser campur laki-laki dan perempuan dan harus ada pembatas,” tandasnya. (AJ)