DPAC FKDT Resmi Dikukuhkan, Ini Harapan Bupati Sampang

Pengurus DPAC FKDT Se-Kabupaten Sampang saat dilantik di Pendopo Trunojoyo, Selasa (8/3) kemarin. (Foto: Alimuddin/MI)

maduraindepth.com – Dewan Pengurus Anak Cabang (DPAC) Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FDKT) Se- Kabupaten Sampang masa khidmah 2021-2026 resmi dikukuhkan, Selasa (8/3). Prosesi pelantikan dan pengukuhan dipimpin langsung oleh Ketua DPC FKDT Kabupaten Sampang KH Syujak.

Acara yang digelar di Pendopo Trunojoyo ini dihadiri Bupati Sampang, H. Slamet Junaidi, Wakil Bupati Sampang H. Abdullah Hidayat, Sekda Kabupaten, H. Yuliadi Setyawan, Kepala Kan kemenag Sampang serta para tokoh agama serta Forkopimda setempat.

Ketua DPC FKDT Sampang Kiai Syujak menyampaikan, Madrasah Diniyah merupakan tingkatan awal pendidikan di Indonesia. Karenanya, lembaga dasar tersebut harus menjadi tonggak kemajuan kualitas pendidikan di masa yang akan datang khususnya di Kabupaten Sampang.

“Cikal bakal pendidikan dasar di Indonesia merupakan jejak sejarah yang diwariskan oleh para pendahulu bangsa. Pendidkan itu adalah tingkat diniyah atau dasar,” ujarnya.

Keberadaan Madrasah Diniyah di Sampang, lanjut Syujak, sebuah kebanggan karena secara jumlah lembaga pendidikan tingkat Diniyah menjadi acuan pendidikan utama bagi masyarakat.

“Di desa banyak orang tua mewajibkan anaknya berpendidikan dasar/Diniyah karena dianggap sebagai kekuatan dan sumber awal dari pendidkan selanjutnya,” kata dia.

Sementara, Bupati Sampang H. Slamet Junaidi berharap FKDT menjadi mitra dalam membantu membangun Sampang dari segi pendidikan. Semua eleman, kata dia, harus berjalan bersama. Persoalan indeks peningkatan prestasi di Sampang harus dipikirkan.

Baca juga:  Masuk PMII Terhalang Kisah Asmara, Mahasiswa ini Akhirnya Hijrah ke HMI

“Pemerintah daerah tidak akan mampu jika tidak ada sinergitas dari stakeholder yang lain,” ucap orang nomor satu di Sampang itu.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, tingkat kesadaran masyarakat baik tenaga pengajar maupun anak didiknya masih belum menyerapi secara maksimal apa esensi pendidikan yang sebenarnya. Kalau dulu, jelas Slamet Junaidi, guru hanya memikirkan cara mendidik dan berangkat karena mengabdi, namun hari ini beda lagi, guru kadang hanya berfokus pada persoalan profit.

“Itulah kenapa kita harus sadar bahwa peningkatan IPM di Sampang perlu dipikirkan bersama,” pungkasnya. (Alim/AW)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto