maduraindepth.com – Akibat cuaca ekstrem, para nelayan Desa Romben Guna, Kecamatan Dungkek, Kabupaten, Sumenep, Madura, Jawa Timur, meliburkan diri sejenak untuk tidak melaut.
Penyebabnya, kondisi laut yang masih tak bersahabat memaksa para nelayan pesisir timur ini memilih tidak mengambil resiko keselamatan dirinya.
Hal itu, dikatakan salah satu nelayan warga Desa setempat, Sujahra (46), jika cuaca yang terjadi saat ini, dia ragu untuk melaut lantaran cuaca sulit untuk ditebak.
“Jika seperti ini terus, bisa-bisa kami para nelayan tidak bisa menafkahi keluarga, karena sudah lebih satu minggu tidak melaut,” keluhnya pada media ini, saat dihubungi melalui sambungan selularnya, Senin (13/1).
Dia juga mengatakan, saat ini hasil penangkapan ikan tambah sedikit, terutama ikan teri, tidak seperti musim hujan di tahun sebelumnya.
“Biasanya musim hujan begini hasil tangkap ikan sudah lumayan banyak, terutama ikan teri, baik teri paron maupun teri putih. Kalau tetap dipaksakan mencari takut kenapa-napa, soalnya agak jauh lokasinya, apalagi bahan bakarnya mahal,” paparnya.
Tidak hanya terjadi pada Sujahra saja. Nelayan lain seperti Sucipto (27), yang satu Desa ini memilih untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, sebagian mencari kerang dan ikan di pinggir pantai, sewaktu air laut sedang surut.
“Seperti kerang, ikan mulo’, ikan kuning, cumi-cumi, dan kepiting, untuk pengiritan, daripada harus membeli ke pasar,” ucap dia.
Terpisah, kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumenep, Usman Kholid, baru baru ini, mengimbau kepada masyarakat supaya selalu berhati-hati dan waspada jika hendak pergi melaut.
“Untuk para nelayan harap hati-hati dengan angin kencang dan gelombang pasang, walaupun saat ini masih dalam skala normal tidak menutup kemungkinan sewaktu-waktu bisa berubah,” imbaunya, saat di konfirmasi media ini. (MR/AJ)