maduraindepth.com – Nyai Hj. Nur Kautsar Muhtarom kembali terpilih menjadi Ketua Pengurus Cabang (PC) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Sampang masa khidmat 2022-2027. Ia terpilih secara aklamasi pada rapat pleno yang dipimpin oleh Tim Formatur PW Muslimat NU Jawa Timur dalam Konferensi Cabang (Konfercab) ke-9 di Hotel Camplong, Sampang, Sabtu (23/7) siang.
“Menurut saya jabatan itu tidak perlu kita minta, tapi tatkala kita dipercaya, kita tidak boleh menolak dalam berkhidmat di Nahdlatul Ulama. Mudah-mudahan do’a pimpinan pusat dan wilayah selalu menyertai langkah kita kedepan, insyaallah saya siap dengan do’a semuanya,” ucap Nyai Kautsar saat dimintai kesediannya dipilih kembali menakhodai Muslimat NU Sampang.
Nyai Kautsar, panggilannya, menyampaikan keinginannya untuk memajukan Muslimat Sampang sejajar dengan PC Muslimat se- Jawa Timur. Dirinya ingin merealisasikan semua program yang ada atau sudah tertera di anggaran dasar rumah tangga (ADRT).
“Kita ingin semua bekerja dan bisa bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Sampang untuk melaksanakan program-program itu, karena tanpa bantuan pihak luar, pemerintah utamanya, Muslimat tidak ada apa-apanya,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, Muslimat NU Sampang memiliki Satgas Anti Narkoba di masing-masing kecamatan. Sebabnya, ia berharap Satgas yang ia bentuk mendapat perhatian lebih dari Pemerintah, Dinas Kesehatan, dan pihak berwenang lainnya.
“Satgas Muslimat Nahdlatul Ulama ini sudah banyak merehab para pecandu narkoba. Ada yang dikirim ke Menur dan ada juga yang direhab mandiri di rumah, dan alhamdulillah semuanya diberi kesehatan dan kenormalan kembali,” tuturnya.
Mimpi Memiliki Kantor
PC Muslimat NU Sampang, lanjut dia, juga ingin mewujudkan mimpi mempunyai kantor dengan tanah hak milik. Sebab, kantor yang ditempati saat ini berstatus hak pakai dan sudah diminta oleh pemerintah. Meskipun pemerintah juga sudah menyiapkan gantinya.
“Semua Pengurus Cabang Muslimat Sampang sangat berkeinginan untuk memiliki tanah hak milik supaya tidak dipindah lagi. Karena sebetulnya Muslimat sudah merasa nyaman dengan kantor yang ditempati saat ini,” jelasnya.
Untuk mewujudkan itu, Muslimat NU sejauh ini sudah berusaha mandiri dengan cara mengumpulkan koin, menyisihkan sedikit demi sedikit rezeki. Sementara bantuan dari pihak luar belum ada.
“Kita juga membuat kotak amal yang ditaruh di toko-toko, setiap bulan kita pinta dan kumpulkan,” katanya.
Dari hasil uang kecil tersebut, Muslimat NU menyicil untuk membayar uang sebesar Rp. 50 juta guna membayar lahan tanah seharga Rp. 1,2 miliar di Jalan Rajawali Sampang. Untuk mencapai Rp. 1,2 miliar masih butuh waktu lama dan dukungan dari semua pihak.
“Lahan itu saat ini masih berupa rawa, namun jika sudah mampu membayar separuh, lahan itu akan ditimbun dengan tanah dan mohon do’a dan dukungannya insyaallah akan dibangun pada pertengahan tahun 2023,” pungkasnya. (AW/MH)