maduraindepth.com – Demi meningkatkan mutu kualitas pembangunan yang merata maupun kesejahteraan pelayanan masyarakat Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Bagian Sumber Daya Alam (SDA) gelar Workshop CSR Kemigasan dengan tema menuju CSR yang berkelanjutan untuk Indonesia Unggul, Sumenep Sejahtera. Rabu, (16/10).
Acara yang berlangsung di Hotel Utami, sekitar pukul 09.00 WIB pagi ini, dihadiri segenap Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dan masyarakat dari berbagai daerah daratan maupun kepulauan.
Wakil Bupati (Wabup) Sumenep, Achmad Fauzi, mengatakan bahwa kegunaan Corporate Social Responsibility (CSR) tentu demi menyelesaikan segala persoalan, terutama dibidang migas.
“Dengan adanya CSR ini tentu tidak akan menyelesaikan semua persoalan, karena persoalannya sangat banyak, paling tidak mengurangi persoalan, dan paling tidak mengurangi beberapa hal yang terjadi,” ungkapnya.
Fauzi menerangkan jika adanya CSR sebagai bentuk evaluasi Pemerintah agar semua kegiatan setiap tahunnya terus berkelanjutan. “Tapi CSR yang kita lakukan ini kan bentuk dari evaluasi kita bersama, karena kegiatannya tidak sesaat saja, itu yang terpenting. Jadi kegiatannya itu tidak putus di tahun pertama,” katanya.
Politisi moncong putih ini mengatakan, apabila kegiatan CSR ini akan terus berkelanjutan, terutamanya dibidang ketersediaan migas di Sumenep.”Jadi kegiatannya itu berkesinambungan, tentu hasilnya akan dirasakan masyarakat luas,” terangnya.
Sementara itu, Doni Aryanto, Nara sumber SKK migas menjelaskan, apabila Husky CNOOC Madura Limited, merupakan salah satu Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) dari SKK Migas sebagai wakil dari Pemerintah Republik Indonesia untuk menjalankan kegiatan Explorasi dan Exploitasi Minyak dan Gas Bumi di Blok Madura Strait.
“Jadi kegiatan ini dilakukan untuk kemajuan masyarakat, CSR sendiri mudah-mudahan tahun depan bisa membangun IML, secara otomatis Sumenep bisa dikatakan murni penghasil migas,” terangnya.
Bahkan, pihaknya meminta Pemkab untuk mendukung ada CSR yang ada di Pulau garam ini. “Kita juga perlu masukan dari pemerintah Kabupaten, sehingga bisa terarah dengan baik,” pungkasnya. (MR/AJ)