maduraindepth.com – Arasa Sociopreneur bersama Reng Paseser melaksanakan kegiatan Eco Trip Gili Pandan 2025 yang berfokus pada aksi penghijauan dan pembersihan sampah di Pulau Gili Pandan, Sumenep, pada 29 November 2025.
Dalam kegiatan tersebut, para peserta menanam 150 bibit tanaman, terdiri dari 50 pandan duri, 50 mangrove, dan 50 cemara udang. Bibit-bibit ini ditanam pada beberapa titik yang dinilai rawan abrasi dan membutuhkan penambahan vegetasi.
Perwakilan Reng Paseser, Fatlillah atau akrab disapa Fadel, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat.
“Kami sangat berterima kasih kepada semua kolaborator yang sudah ikut menyukseskan Eco Trip Gili Pandan tahun ini,” ujarnya.
“Semoga kegiatan-kegiatan berikutnya yang berlokasi di kepulauan semakin banyak pihak yang mau berkolaborasi,” sambungnya.
Selain penanaman pohon, kegiatan ini juga diisi dengan aksi bersih sampah di area pesisir Pulau Gili Pandan. Para peserta berhasil mengumpulkan sekitar 20 kilogram sampah plastik. Sampah tersebut kemudian dipilah dan disedekahkan kepada warga yang membutuhkan di Desa Tanjung, Kecamatan Saronggi.
Dukungan kegiatan ini datang dari berbagai pihak, di antaranya SKK Migas – HCML, Baznas Sumenep, BPRS Bhakti Sumekar, AMDK Labini, Dydy Channel, serta Jamaah Nelayan Muhammadiyah. Kolaborasi lintas lembaga ini menjadi penguat terselenggaranya aksi lingkungan di pulau kecil tersebut.
Founder Arasa Sociopreneur, Machallafri Iskandar, menjelaskan bahwa kegiatan ini memiliki tujuan edukatif sekaligus aksi nyata.
“Eco Trip ini kami selenggarakan bukan hanya untuk memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia, tetapi untuk menyadarkan peserta tentang pentingnya penghijauan dan pengelolaan sampah,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa kegiatan seperti ini perlu terus dilakukan sebagai upaya menjaga pulau-pulau kecil tetap hijau dan bersih.
“Semoga aksi kecil yang kami lakukan hari ini menjadi langkah berkelanjutan untuk Gili Pandan dan wilayah pesisir lainnya,” pungkas Machallafri.
Kegiatan Eco Trip Gili Pandan 2025 ditutup dengan dokumentasi bersama seluruh peserta dan mitra kolaborasi. Pulau Gili Pandan diharapkan dapat kembali menjadi ruang alam yang lestari serta bebas dari ancaman sampah plastik. (*/Aj)














