maduraindepth.com – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi bersama Husky-CNOOC Madura Limited (SKK Migas–HCML) kembali menggelar Festival Pesisir. Event tahunan yang memasuki tahun keempat ini akan dilaksanakan di Pulau Giligenting, Sumenep, pada 6 Desember 2025 mendatang. Festival Pesisir #4 mengusung tema “Lengghi; Ekspresi Budaya Giligenting.”
Berbeda dari tahun sebelumnya, Festival Pesisir #4 mendapat dukungan penuh dari para talenta lokal Pulau Giligenting. “Kurang lebih ada 70 warga Pulau Giligenting yang akan tampil pada pagelaran Festival Pesisir #4,” ucap Direktur Tabun Edu Culture, Kiai Turmidzi Djaka.
Ketika ditanya tentang tema Lengghi, pria yang didapuk sebagai penanggung jawab Festival Pesisir #4 itu menjelaskan bahwa lengghi diambil dari nama bagian depan perahu. “Lengghi adalah simbol budaya masyarakat Giligenting yang sangat terbuka kepada tamu,” terang pria yang akrab disapa Ki Turmidzi itu.
Terpisah, Manager Regional Office and Relation HCML, Hamim Tohari, menuturkan bahwa Festival Pesisir merupakan bukti sinergi antara perusahaan, masyarakat, pemerintah, dan para pelaku ekonomi di wilayah terdampak. Selain itu, event tahunan ini menjadi sarana untuk mengangkat potensi daerah.
“Setiap tahun pagelaran ini selalu dievaluasi dan diperbaiki agar dampaknya semakin maksimal. Seluruh kegiatan yang melibatkan masyarakat setempat menunjukkan keseriusan Festival Pesisir dalam mengangkat potensi lokal,” ujar Hamim Tohari, Senin (17/11).
Ia menambahkan bahwa kesuksesan Festival Pesisir dari tahun ke tahun tidak lepas dari dukungan masyarakat dan Pemkab Sumenep. “Kami sangat berterima kasih kepada masyarakat, para pegiat seni, dan khususnya Pemkab Sumenep yang selama ini mendukung penuh penyelenggaraan Festival Pesisir,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menegaskan bahwa Pemkab Sumenep sangat mendukung Festival Pesisir #4 yang akan digelar di Pulau Giligenting. Menurutnya, event tersebut merupakan momentum penting untuk menggerakkan ekonomi masyarakat pesisir sekaligus memperkuat posisi Giligenting sebagai destinasi wisata potensial.
Bupati Fauzi menjelaskan bahwa Giligenting memiliki pesona alam, budaya, dan kuliner yang mampu bersaing dengan daerah wisata lainnya di Indonesia. Festival Pesisir diharapkan menjadi ruang promosi efektif agar pulau ini semakin dikenal wisatawan.
“Festival Pesisir adalah momentum tepat untuk memperkuat identitas daerah dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat. Kami ingin event ini terus bertumbuh dan memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan warga,” tegasnya.
Ia juga meminta agar berbagai sektor dilibatkan, termasuk masyarakat dan pelaku UMKM lokal. Kehadiran UMKM, menurutnya, menjadi penggerak penting dalam perputaran ekonomi selama festival berlangsung, terutama dengan meningkatnya kunjungan wisatawan.
Apresiasi juga disampaikan Kepala SKK Migas Jabanusa, Anggono Mahendrawan. Menurutnya, apa yang dilakukan HCML merupakan wujud kepedulian industri hulu migas terhadap budaya lokal. “SKK Migas sangat mengapresiasi langkah HCML dalam mendukung kelestarian budaya lokal secara berkelanjutan sebagai salah satu bentuk tanggung jawab sosial dalam operasi hulu migas di Madura,” ujarnya. (*/Aj)














