maduraindepth.com – Ratusan pesilat dari 16 perguruan silat yang tergabung dalam Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sampang menggelar aksi damai di depan Kantor DPRD dan berlanjut ke kantor KONI Sampang, Selasa (8/7/2025). Mereka menyuarakan kekecewaan atas gagalnya pencak silat Sampang tampil di ajang Porprov Jatim 2025.
Mengenakan seragam kebesaran dan membawa poster tuntutan, para pesilat meminta penjelasan dari KONI. Mereka menilai tidak adanya keterlibatan pencak silat dalam Porprov merupakan bentuk pengabaian terhadap cabor yang selama ini aktif dan berprestasi.
Sekretaris IPSI Sampang, Moh. Syaiful Arif, menyebut pihaknya telah menjalani proses seleksi dan persiapan, namun tidak mendapat kejelasan hingga pendaftaran ditutup. “Kami hanya ingin keadilan. Jangan sampai ada atlet yang dikorbankan karena miskomunikasi,” ujarnya.
Namun Ketua KONI Sampang, H. Wasik, menepis anggapan adanya pengabaian. Ia menjelaskan bahwa pendaftaran Porprov merupakan proses panjang dan KONI telah mengirim surat pemberitahuan ke semua cabor, termasuk pencak silat.
“Kami bukan tidak memfasilitasi, tapi ada tahapan yang tidak ditindaklanjuti,” jelasnya.
Perdebatan sempat memanas saat sejumlah tokoh perguruan menolak penjelasan tersebut dan menuding KONI lepas tanggung jawab. Namun audiensi akhirnya ditutup dengan komitmen evaluasi bersama.
Meski belum sepenuhnya puas, perwakilan perguruan berharap komunikasi antara KONI dan IPSI diperbaiki, agar konflik serupa tidak terulang di masa depan. (Poer/MH)













